Kisah Marsiana, 'Barista Keliling' Difabel Penjaja Kopi Temanggung

Kisah Marsiana, 'Barista Keliling' Difabel Penjaja Kopi Temanggung

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 18 Agu 2023 22:11 WIB
Marsiana, barista keliling difabel asal Temanggung, Jumat (18/8/2023).
Marsiana, barista keliling difabel asal Temanggung, Jumat (18/8/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Temanggung -

Marsiana, seorang 'barista' keliling asal Temanggung ini sedang menyiapkan dua cangkir kopi. Dengan cekatan dia mengangkat teko berleher panjang dan menuang air panas ke cangkir. Tak lama kemudian dua cangkir kopi siap dihidangkan.

Warga Kelurahan Madureso, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung itu terlihat cukup cekatan dalam mengerjakannya. Tidak banyak yang menyadari bahwa tangan kirinya menggunakan tangan palsu.

Mardiana memang terlahir sebagai seorang difabel. Tangan kirinya tidak lengkap. Dia pun menjalani itu dengan tabah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya disabilitas sejak lahir (tangan) buntung, kemudian baru kelas satu SMA tahun 1986, saya ke Solo untuk mendapatkan sambungan tangan," kata Marsiana kepada detikJateng saat ditemui di sela-sela berjualan momentum lomba memancing di Guntur, Temanggung, Jumat (18/8/2023).

Selepas SMA dia lantas bekerja serabutan. Dia juga menikah dan memiliki anak. Sebagai seorang difabel, dia terus berjuang untuk menghidupi keluarganya.

ADVERTISEMENT

Baru empat tahun terakhir dia banting setir berjualan kopi. Pada awalnya, dia berjualan menggunakan sepeda motor roda dua yang diberi keranjang di belakangnya.

Saat memakai sepeda motor roda barang dagangannya yang dibawa pun terbatas. Untuk itu, berdampak pada omzet pendapatannya. Ketika itu rata-rata mendapatkan keuntungan bersih Rp 50 ribu per hari.

"Pertama jualan keliling, laku lima gelas. Hari kedua, teman-teman saya WhatsApp minta support-nya dan bantuan promosi jualan kopi keliling. Karena saya harus menafkahi anak istri. Terus teman ini mulai nglarisi. Kemudian, tiap hari saya posting perjalanan keliling jual kopi," ujarnya.

Karena sering menjadi mentor bagi kawan-kawannya yang sesama difabel, Marsiana mendapat perhatian dari pemerintah. Dia lantas mendapat bantuan berupa sepeda motor roda tiga.

Selengkapnya baca halaman berikutnya

Alhasil, dia bisa membawa dagangan yang lebih banyak. Omzetnya juga bisa bertambah. Dia awalnya hanya menjual kopi saset. Kini dia bisa melengkapinya dengan beberapa jenis kopi asal Temanggung yang dikenal nikmat.

"Dulu cuman kopi sasetan, sekarang beralih ke kopi asli. Ada robusta, robusta wine, arabika, arabica wine. Per cup untuk robusta saya jual Rp 5 ribu, robusta wine Rp 6 ribu, arabika Rp 7 ribu sampai Rp 7.500. Terus untuk arabica wine sampai Rp 8 ribu," katanya.

Untuk jual kopi keliling ini mulai dari pukul 08.00 WIB hingga menjelang magrib. Kemudian, setelah magrib kembali berjualan mangkal di sebelah timur Polres Temanggung. Sedangkan pada bulan Agustus ini, malam lebih banyak berjualan di lokasi pentas kesenian maupun keramaian lainnya.

Marsiana, barista keliling difabel asal Temanggung, Jumat (18/8/2023).Marsiana, barista keliling difabel asal Temanggung, Jumat (18/8/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Semangat dan kegigihan Marsiana bisa mengumpulkan sesama teman disabilitas di Temanggung. Ia pun kemudian dipercaya sebagai Ketua Komunitas Difabel Daksa Temanggung.

"Saya memberikan wawasan dan pengarahan kepada mereka bahwa kita bukan sendiri. Keadaan seperti ini bukan sendiri, tidak perlu minder, harus tetap semangat berusaha," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ahr/rih)


Hide Ads