Semarang Jadi Lokasi Pertemuan Menteri Ekonomi se-ASEAN gegara Ini

Semarang Jadi Lokasi Pertemuan Menteri Ekonomi se-ASEAN gegara Ini

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 17 Agu 2023 22:38 WIB
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, di Hotel Padma, Kota Semarang, Kamis (17/8/2023) malam.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, di Hotel Padma, Kota Semarang, Kamis (17/8/2023) malam. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Pertemuan para menteri ekonomi dari negara-negara ASEAN akan digelar di Semarang dalam event 55th ASEAN Economic Ministers (AEM). Kenapa Semarang yang menjadi tuan rumah?

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan Semarang dipilih untuk acara yang rangkaiannya dimulai hari ini, Kamis (17/8) hingga Selasa (22/8) pekan depan.

"Kalau selama ini memahami atau melaksanakan pertemuan internasional di Bali atau Jogja atau Jakarta, itu hal yang lumrah. Kita, Kemendag dan Pak Menteri ingin juga menampilkan kota-kota lain di Indonesia yang memiliki nilai kesiapan juga dari infrastruktur dan budaya yang perlu diketahui masyarakat dunia, minimal ASEAN dan negara kerabat ASEAN," kata Djatmiko di lokasi acara, Hotel Padma Semarang, Kamis (17/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merasa Semarang layak menjadi tuan rumah karena selain kotanya bagus dan perhotelannya juga mendukung untuk ditempati acara bertaraf internasional.

"Semarang kan kotanya bagus. Alhamdulillah kita punya beberapa tempat seperti hotel Padma ini yang representatif untuk kegiatan internasional," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Para delegasi juga akan dibawa ke Klenteng Sam Poo Kong Semarang pada Minggu (20/8) malam saat Gala Dinner. Djatmiko menjelaskan, Semarang memiliki sejarah panjang soal politik, ekonomi, dan sosial termasuk akulturasi budaya.

Di Sam Poo Kong, lanjutnya, bisa diceritakan soal Laksamana Cheng Ho yang juga membawa misi diplomasi serta perdagangan saat datang ke Semarang.

"Semarang itu punya sejarah panjang. Ada budaya, sejarah, politik juga ekonomi, sosial. Dan itu salah satunya terefleksi dari keberadaan Sam Poo Kong. Ada Laksamana Cheng Ho, jadi siapa dia, kenapa ke sini," jelas Djatmiko.

Mengenai delegasi yang hadir, Djatmiko menyebut ada lebih dari 500 orang terdiri dari utusan negara ASEAN dan negara mitra ASEAN.

"Delegasi yang hadir lebih dari 500. Total seluruh negara ASEAN, satu observer atau negara baru yaitu dari Timor Leste. Kemudian dari negara mitra ASEAN yaitu RRT, Korsel, Jepang, Australia, Selandia Baru, India, Kanada, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Rusia," tegasnya.

Dalam rangkaian acara tersebut, akan ada 19 rangkaian meeting dan 9 kegiatan unggulan. Data sementara, acara ini akan dihadiri 17 menteri dan 7 wakil menteri dari berbagai negara.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan akan bertindak selaku pimpinan meeting rangkaian Pertemuan AEM, kecuali Pertemuan AIA. Sedangkan Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga akan memimpin DELRI. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia akan memimpin pertemuan AIA.

Hasil pertemuan 55th AEM akan dilaporkan pada AEC Council (Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN) selanjutnya di KTT ASEAN pada September 2023. Pertemuan AEM ke-55 ini merupakan pertemuan pamungkas dari rangkaian Pertemuan AEM di masa Keketuaan Indonesia tahun 2023.

"Ini rangkaian keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. Setelah 10 tahun lalu didapuk ketua ASEAN, 10 tahun kemudian dapat giliran lagi. Tentunya situasi akan kembali terulang Insyaallah 10 tahun kemudian. Ini momen berharga tidak hanya Indonesia tapi juga masyarakat ASEAN," pungkas Djatmiko.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)


Hide Ads