7 Fakta Gibran Tak Diundang Konsolidasi PDIP Jateng di Semarang

Round-Up

7 Fakta Gibran Tak Diundang Konsolidasi PDIP Jateng di Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 17 Agu 2023 06:15 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Lokananta Solo, Selasa (15/8/2023) malam.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Lokananta Solo, Selasa (15/8/2023) malam. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tak diundang dalam pertemuan PDIP Jateng dengan kepala daerah kader PDIP di Semarang, Selasa malam. Pihak DPD PDIP Jateng menyebut undangan untuk Gibran ketlisut. Ada pakar politik yang menduga itu sebagai teguran halus.

Dirangkum dari liputan tim detikJateng pada Selasa (15/8) hingga Rabu (16/8), berikut sederet faktanya.

1. Konsolidasi Menuju Pemilu

Pertemuan yang digelar PDIP Jateng di Hotel Padma, Kota Semarang pada Selasa (15/8) malam itu bertajuk 'Konsolidasi Pikir Kepala Daerah Kader Partai dalam Menghadapi Situasi Saat Ini dan Menuju Pemilu'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menyebut pertemuan itu tidak membahas soal politik. "Untuk menjaga kondusifitas Jateng. Jadi politik-politik nggak ada, lebih kepada menjaga kondusifitas ya," kata dia saat ditemui seusai acara, Selasa (15/8/2023) malam.

2. Gibran Ngaku Tak Diundang

Saat konsolidasi itu berlangsung di Semarang, Gibran justru menghadiri acara pemilihan Putra Putri Solo di Lokananta Solo, Selasa (15/8) malam. Gibran mengaku tidak tahu ada acara pertemuan PDIP di Semarang.

ADVERTISEMENT

"Aku malah ora ngerti ono pertemuan (saya justru tidak tahu ada pertemuan). Nggak ada undangan masuk itu," kata Gibran saat ditemui wartawan di Lokananta, Solo, Selasa (15/8) malam.

Gibran mengatakan dirinya pasti hadir jika diundang. "Nggak papa, mungkin yang diundang yang senior-senior, yang ingusan nggak diundang," ucap Gibran.

3. Wawali Solo Diundang ke Semarang

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa turut hadir di acara konsolidasi di Semarang. Menurutnya, undangan untuk acara itu ditujukan berdasarkan by name.

"Iya datang kemarin, undangan langsung by name. Biasanya (ditujukan) ke Wali Kota dan Wakil Wali Kota atau kepala daerah, tapi yang kemarin itu memang undangannya langsung by name. Nggak mendadak, satu minggu sebelumnya," kata Teguh saat ditemui di Kantor DPRD Solo, Rabu (16/8/2023).

Teguh mengaku tidak tahu apakah Gibran tidak menerima undangan. Ia menduga ketidakhadiran Gibran karena menghadiri rapat tiga pilar.

"Kan ada acara, kita bagi ada rapat tiga pilar, eksekutif legislatif partai. Jadi kita berbagi supaya yang DPD dapat, DPC dapat," ujarnya.

Dalam pertemuan di Semarang, Teguh mengaku mendapat banyak arahan untuk menjaga kondusifitas jelang Pemilu 2024.

Undangan buat Gibran Ketlisut, di halaman selanjutnya.

4. Undangan buat Gibran Ketlisut

Ditemui di kantornya, Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto menyebut undangan untuk Gibran ketlisut.

"Kemarin kan di sekretariatan memang ada kekeliruan di sana, ketlisut di sekretariat kita, mohon maaf ya," kata Sumanto, Rabu (16/8/2023).

Sumanto menyampaikan undangan itu diberikan mendadak. "(Undangan diberikan H-7?) Enggak, itu mendadak juga," ucapnya.

Dia memastikan, dalam pertemuan selanjutnya, undangannya akan sampai ke seluruh kepala daerah kader PDIP

"Ya mestinya ada pertemuan namanya kepala daerah dari PDI Perjuangan. Undang semua lah masa nggak diundang sih," ujarnya.

5. Ketua DPP PDIP Buka Suara

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut acara di Semarang itu untuk para calon legislatif (caleg).

"Bukan Mas Gibran nggak diundang. Itu acara untuk para calon legislatif, para kepala daerah saya pikir tidak ada kok. Bahwa yang tua-tua iya, para calon legislatif ada Pak Mardianto juga tua, umur 70 tahun," kata Said kepada wartawan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8), dikutip dari detikNews.

Said menegaskan hubungan antara Gibran dengan PDIP tidak ada masalah. Dia juga meminta Gibran tak diusik agar tenang memimpin Solo.

"Oh enggak, jauh-jauh (dari masalah), wis-wis (sudah-sudah), percaya. Wong Mas Gibran ketika pelatihan jurkam di internal luar biasa kok penampilannya, masa sampai di luar mau diusik-usik lagi Mas Gibran, kan kasihan Mas Gibran juga, dia kan perlu tenang juga jadi wali kota," kata Said.

Said mengatakan salah alamat bila Gibran diundang dalam acara pemenangan caleg itu. Namun, Said meminta maaf kepada Gibran atas nama partai.

"Itu sama sekali, minta maaf dengan segala hormat kepada Mas Gibran, itu memang acara kumpul semua caleg dapil provinsi Jawa Tengah, dari dapil 1 sampai 10 kalau nggak salah," sambungnya.

6. Ganjar Juga Ngaku Tak Diundang

Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo juga mengaku tak dapat undangan acara di Semarang.

"Oh, nggak, nggak, saya nggak diundang," kata Ganjar usai rapat Paripurna DPRD Jateng, Rabu (16/8).

Ditanya soal ketidakhadiran Gibran dalam pertemuan itu, Ganjar menjawab singkat. "Lha aku ra ngerti (saya tidak tahu)," kata Ganjar.

Pakar Sebut Teguran Halus, di halaman selanjutnya

7. Pakar Sebut Bentuk Teguran

Pakar politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Abdul Hakim menilai langkah PDIP tidak mengundang Gibran dalam acara konsolidasi di Semarang itu sebagai bentuk teguran.

"Kalau saya lihat ini sudah menjadi polanya Pak Bambang Pacul sebagai Ketua PDIP Jateng, ketika menemukan kadernya di Jateng yang dianggap mulai melenceng gitu mendapat teguran secara halus seperti ini," kata Abdul Hakim saat dihubungi detikJateng, Rabu (16/8/2023).

"Teguran nonformal tapi cukup keras juga sebenarnya," imbuhnya.

Menurutnya, langkah tersebut diambil DPD PDIP karena menilai Gibran bermanuver.

"Tidak diundangnya Gibran kemarin di konsolidasi saya pikir teguran dari Pak Bambang Pacul sebagai Ketua DPD atas manuver Gibran yang selama ini dinilai membahayakan strategi elektoral di Pilpres dan PDIP di Pileg 2024," ujarnya.

Menurut Abdul Hakim, ini kali kedua Bambang Pacul tidak mengundang kepala daerah dalam konsolidasi.

"Kalau kita lihat yang paling menonjol ini kali kedua ya, dulu Pak Ganjar tidak diajak karena waktu itu beliau (Ganjar) mulai melakukan konsolidasi relawan dan juga safari politik ke berbagai provinsi tanpa melalui, padahal belum dapat restu sebagai capres," ujarnya.

"Kalau kita lihat polanya sama, Mas Gibran sudah melakukan konsolidasi relawan, melakukan manuver politik di luar partai dan akhirnya mendapat teguran partai semacam itu. Ini bentuk ketersinggungan PDIP atas gerakan politik Gibran bersama relawannya yang nampak ya tidak mau tunduk pada koridor partai politik," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Jokowi Curiga Ada Agenda Besar Politik di Balik Isu Ijazah-Pemakzulan"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)


Hide Ads