Traffic light di bundaran Kalibanteng Kota Semarang tepatnya di Jalan Walisongo dikeluhkan karena lampu merahnya menyala lumayan lama. Hal itu membuat pengguna jalan, terutama pemotor, harus bersabar dengan panasnya udara di kota yang berada di pesisir itu.
Berdasar catatan BMKG, suhu di Semarang hari ini mencapai maksimal 35 derajat celcius.
Padahal Jalan Walisongo di Bundaran Kalibanteng itu masuk bagian dari ruas Jalan Pantura. Para pemotor harus menunggu lampu hijau menyala di sela-sela kendaraan besar seperti truk dan bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tanggung-tanggung, mereka harus menunggu lampu merah yang menyala hingga 150 detik alias 2 menit 30 detik. Lamanya nyala lampu merah membuat antrean kendaraan cukup panjang, hingga mencapai nyaris 1 km.
Saat lampu hijau menyala, kendaraan segera melaju. Namun, belum lagi antrean itu habis, lampu kembali menyala merah. Hal itu menjadi pemandangan sehari-hari di simpang tersebut.
Keluhan warga akhirnya mendapat tanggapan. Dishub Kota Semarang hari ini mendatangi lokasi untuk evaluasi dan merencanakan rekayasa lalu lintas.
"Ada beberapa skenario untuk menolong di ruas sini yang mau masuk ke arah kota maupun pelabuhan. Kita masih ada harapan di simpang Hanoman. Itu dari dalam dari arah Graha Padma itu kita berikan waktu hijau keluar ke kanan. Sementara kan tidak bisa. Jadi yang dari dalem, kan ada sekolahan, kantor polisi, mereka mutar dulu ke Kalibanteng sehingga menambah antrean di sini. Maka mau kita buka dan beri kesempatan mereka bisa ke kanan atau Jakarta atau jalan tol. Harapannya antrean di sini bisa sedikit dikurangi," kata Plt Kepala Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan di Kalibanteng, Senin (14/8/2023).
Selain itu disiapkan juga skenario membatasi akses bagi kendaraan besar yang akan masuk ke Kota Semarang di jam-jam sibuk. Rencananya pembatasan itu dilakukan pada pagi dan sore hari agar antrean di Jalan Walisongo di Kalibanteng tidak terlalu panjang.
"Kemudian ada lagi saat jam padat berangkat sekolah dan berangkat kerja atau pulang sekolah dan pulang kerja kita batasi kendaraan berat yang masuk arah kota. Jadi rencana dari perbatasan Kota Semarang, di Mangkang, kendaraan berat dengan tonase tertentu yang 8 ton kita larang masuk di jam sibuk. Jam pagi jam 06.00 - 08.00 kemudian jam sorenya 16.00-18.00 sore," ujarnya.
Bundaran Kalibanteng sebenarnya cukup terbantu dengan Fly Over yang menghubungkan Jalan Arteri Soekarno Hatta ke arah Jakarta dan dari Jalan Jenderal Sudirman ke arah Jakarta. Meski lampu merah di bundaran itu cukup lama, antrean panjang terpantau hanya terjadi di Jalan Siliwangi.