Belasan desa di lima kecamatan di Kabupaten Pati mengalami kekeringan. Tercatat ada ribuan kepala keluarga (KK) di Pati yang terdampak kekurangan air bersih akibat kekeringan ini.
"Jadi lima kecamatan yang terdampak kekeringan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pati, Sutarno kepada detikJateng saat melakukan droping air bersih di Desa Pasuruan, Kecamatan Kayen, Senin (14/8/2023).
Sutarno mengatakan kecamatan yang terdampak kekeringan meliputi Kecamatan Pucakwangi, Jakenan, Jaken, Kayen, dan Winong. Total ada 17 desa yang terdampak kekeringan saat musim kemarau tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang lebih 17 desa terdampak, 2.817 KK yang terdampak, ini sudah dibantu air bersih," jelas Sutarno.
"Terbagi di wilayah Kecamatan Pucakwangi, Jaken, Jakenan, Winong, dan Kayen," dia melanjutkan.
Sutarno mengatakan BPBD Pati terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih kepada warga. Ada dua sampai empat tangki air bersih yang dikirim ke wilayah terdampak kekeringan setiap hari harinya.
Menurutnya sudah ada 40 tangki air bersih yang dikirim wilayah terdampak kekeringan selama tiga pekan belakangan.
"Sehari bisa juga empat kali, minimal dua tangki sampai empat tangki. Sampai dengan pagi tadi kami sudah melakukan droping air bersih sebanyak 40 tangki," dia menerangkan.
Sutarno melanjutkan jika kekeringan semakin meluas di Pati, maka status tanggap darurat bakal diberlakukan. Saat ini, kata dia, Pemkab Pati masih memberlakukan siaga darurat.
"Kalau kondisi seperti dan kita lakukan evaluasi, dampaknya lebih banyak daripada sekarang otomatis kita akan menginjak dari siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana," ungkap Sutarno.
Sementara itu, salah satu warga Pasuruan Lor, Kecamatan Kayen, Asroi (25), mengaku kesulitan air bersih sejak akhir Juli 2023. Dia biasanya menggunakan air dari sumur, namun kini sumurnya mengering saat musim kemarau.
"Sejak akhir bulan Juli kemarin mulai susah, biasanya ambil dari sumur untuk mandi, minum, ini sumur di tengah sawah sudah kering," kata Asroi ditemui di lokasi.
Dia berharap agar ada bantuan air bersih kepada warga di Pasuruan Lor, Kecamatan Kayen. "Ini ya andalannya bantuan air bersih, harapannya sering ada bantuan air bersih," dia melanjutkan.
Warga yang lain, Nurul Samsiah mengatakan di wilayahnya mengalami kekurangan air bersih sejak sebulan ini. Terutama di pondok pesantren yang ada di Desa Pasuruan Kecamatan Kayen. Kata dia sumur-sumur milik warga mengalami kekeringan saat musim kemarau ini.
"Di sini desa kami memang kekurangan air, terutama untuk di pondok, karena sejak kemarin sumber air sudah kering, biasanya anak-anak pondok mencari ke sumur warga, tapi alami kekeringan, jadi kita sendiri kekurangan air bersih," kata Nurul ditemui di lokasi, Senin (14/8/2023).
"Sudah satu bulan ini," dia melanjutkan.
Dia mengatakan akibat sumur kering, warga hingga santri-santri harus mencari air bersih kemana-mana. Menurutnya warga sempat membuat sumur namun tidak ada airnya. Dia pun berharap agar ada bantuan air bersih secara rutin dari pemerintah.
"Bagian sumur biar tidak mencari air kemana-mana, karena pada tahun kemarin membuat sumur untuk sumbernya tidak ada," ungkap dia.
(aku/ams)