Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara rusak usai massa memaksa masuk saat penutupan Porprov Jateng 2023. Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta memastikan kerusakan kandang Persijap itu tidak seheboh yang beredar di media sosial.
Rombongan Pj Bupati Jepara datang langsung mengecek Stadion GBK Jepara tadi pagi. Dia memastikan sarana dan prasarana yang rusak tengah proses perbaikan.
"Kondisi Stadion Gelora Bumi Kartini baik-baik saja. Tidak seperti kabar yang beredar, akibat penutupan Porprov XVI stadion mengalami kerusakan. Tolong ini diperhatikan bahwa kerusakan tidak seheboh seperti kabar yang beredar," kata Edy dalam keterangan yang diterima detikJateng, Minggu (13/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun demikian untuk sementara ditutup untuk perawatan guna persiapan menyambut liga 2 yang sebentar lagi digelar" Edy melanjutkan.
Dia mengatakan saat penutupan Porprov memang banyak yang menyaksikan dan masuk ke dalam stadion. Edy membantah jika masyarakat ricuh, sebab awalnya warga tertib saat menyaksikan penutupan Porprov Jateng yang menghadirkan hiburan orkes Melayu Adella asal Jawa Timur. Namun karena banyaknya penonton maka pintu masuk stadion kemudian dibuka.
"Ini sudah dikomunikasikan dan kebijakan dari Forkompinda, akhirnya masyarakat yang di luar diperbolehkan masuk. Hal ini karena menyangkut keselamatan dan nyawa manusia" terangnya.
"Kami berharap hal ini jangan di besar-besarkan. Mari kita sambut bersama pertandingan sepakbola Liga 2 yang tidak lama lagi digelar. Mari kita dukung tim kesayangan Persijap," tuturnya.
Stadion Kamal Junaidi Jadi Pengganti Latihan Persijap
Edy mengatakan selama stadion GBK dalam kondisi perawatan pihaknya telah menyiapkan Stadion Kamal Junaidi untuk latihan Persijap.
"Jadi kepada pendukung tim Persijap tidak perlu cemas, mereka tetap dapat berlatih dan menyiapkan diri dalam kompetisi liga 2," dia melanjutkan.
Hal senada dikatakan Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. Wahyu mengatakan dengan banyaknya masayarakat yang hadir saat penutupan Porprov Jateng, akhirnya pintu-pintu dibuka. Dengan pertimbangan ada anak-anak, perempuan, nenek-nenek, sehingga demi keselamatan bersama.
"Ini demi keselamatan bersama. Alhamdulillah semuanya tertib dan tidak ada korban jiwa," terang Wahyu.
(ams/ahr)