.webp)
Fosil kerangka bocah yang disebut vampir ditemukan dalam kondisi mengerikan. Posisinya telungkup dengan salah satu kakinya tergembok.
Dilansir detikTravel mengutip New York Post, kerangka anak yang diperkirakan berusia 5-7 tahun itu diduga berasal dari tahun 1600-an. Lokasi penemuannya berada di permakaman Pien, Polandia.
Arkeolog Universitas Nicolaus Copernicus, Dariusz PoliΕski, menjelaskan gembok pada salah satu kaki kerangka bocah itu memiliki makna tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benda yang diletakkan di bawah kaki itu melambangkan penutupan sebuah tahap kehidupan dan dimaksudkan untuk melindungi dari kembalinya orang yang meninggal, yang mungkin dikhawatirkan," jelas PoliΕski dikutip dari Daily Mail.
"Praktik semacam itu berasal dari kepercayaan rakyat dan kadang-kadang digambarkan sebagai anti-vampir," kata arkeolog itu.
Menurut PoliΕski, kebiasaan mengubur jenazah dengan posisi telungkup pada masa itu juga terkait dengan anti-vampir. Dengan posisinya yang telungkup, mayat itu dipercaya akan menggigit tanah dan tidak akan menyakiti orang yang masih hidup.
Temuan Lain di Lokasi Kerangka Bocah Tergembok
Disebut pula ada tiga puluh sisa-sisa lainnya. Para arkeolog percaya bahwa orang-orang yang ditakuti tidak hanya selama hidup tetapi juga setelah kematiannya, dimakamkan di wilayah tersebut.
Peneliti menyebut terdapat potongan-potongan rahang bernoda hijau. Noda itu diduga berasal dari koin tembaga yang dimasukkan ke dalam mulut seorang anak yang telah meninggal.
Tak hanya itu, perwakilan perguruan tinggi Magdalena Zagrodzka mengungkap ada sisa jasad wanita hamil, termasuk janinnya yang diperkirakan berusia 5 hingga 6 bulan.
"Hal ini mengejutkan karena tulang anak-anak pada usia ini memiliki mineralisasi yang buruk, sehingga biasanya tidak awet," jelasnya.
Terkait Penemuan 'Wanita Vampir'
Area penemuan fosil anak kecil itu adalah kuburan abad ke-17, disebut lokasi yang sama di mana 'wanita vampir' ditemukan oleh PoliΕski dan kru penelitiannya pada September 2022. Kesamaan ini yang membuat fosil anak kecil tersebut juga disebut sebagai vampir.
Sementara itu jasad wanita yang disebut vampir itu lehernya terjerat dan jempol kaki kirinya tergembok.
"Cara-cara untuk melindungi dari kembalinya orang yang sudah meninggal termasuk memotong kepala atau kaki, meletakkan orang yang sudah meninggal dengan posisi telungkup agar menggigit tanah, membakarnya dan menghancurkannya dengan batu," kata PoliΕski.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa sabit itu bukan diletakkan di atas tanah, melainkan diletakkan di lehernya. Sehingga dipercaya jika jasad itu mencoba bangun, kemungkinan besar kepalanya akan terpotong atau terluka.
Menurut sang sejarawan, jari kaki jasad yang digembok melambangkan ketidakmungkinan untuk kembali.
(sip/apl)
