Bupati Klaten Sri Mulyani menemui warga dalam kegiatan Sambang Warga Desa Menden, Kecamatan Kebonarum. Dalam kesempatan ini, ia menyerahkan secara simbolis bantuan dari sejumlah pihak kepada masyarakat desa.
Ia merinci bantuan tersebut, antara lain sembako untuk muazin dan marbot musala, 2 unit jamban untuk warga kurang mampu, serta bantuan pendidikan untuk 10 anak SD dari Baznas. Selain itu, ada bantuan tabungan untuk 10 anak yatim dari PT BPR Bank Klaten, sembako untuk 10 warga kurang mampu dari PDAM Tirta Merapi, serta bantuan kursi roda dan jaminan hidup dari Dissosp3appkb Kabupaten Klaten.
Melalui kegiatan Sambang Warga, ungkap Sri, pihaknya bermaksud bersilaturahmi dengan seluruh warga serta melihat langsung pembangunan yang ada di Desa Menden. Selain itu, Sri juga menyerap dan mendengarkan aspirasi warga Desa Menden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengajak masyarakat mengoptimalkan, menjaga, dan merawat potensi yang dimiliki. Dengan demikian, penghasilan desa dan masyarakat bisa bertambah.
"Dengan potensi yang banyak, seperti Dawet Lidah Buaya, banyak sumber mata air, Umbul Brintik Desa Malangjiwan, Umbul Tirto Mulyono Desa Pluneng, Umbul Brondong Desa Ngrundul, Kebonarum juga memiliki rest area Desa Gondang dan wahana outbound Lembah Tirto Desa Basin, dan Taman Jlengut Desa Karangduren. Potensi-potensi ini mari kita kembangkan lagi dan semoga menjadi potensi penghasilan untuk desa, kecamatan atau masyarakat," ungkap Sri dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).
Dalam kesempatan ini, Sri turut menanggapi masalah jalan rusak akibat lalu lintas kebutuhan proyek tol. Ia meminta pemerintah desa menindak tegas jika ada yang melanggar.
"Klaten kan saat ini sedang menyukseskan proyek strategi nasional, jalan tol. Tapi proyek itu membuat beberapa dampak negatif bagi Klaten, yaitu jalan-jalan jadi ada yang rusak. Seperti di Desa Menden, beberapa jalan juga ada yang rusak. Maka tutup saja jalannya jika sudah mengganggu dan tidak ada perjanjian sebelumnya," terang Sri.
Menanggapi proses pengajuan DTKS lama dan banyaknya KIS yang dinonaktifkan, Sri pun meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten segera menindaklanjuti.
"Lalu untuk permasalahan DTKS yang lama, saya minta Dinkes Klaten untuk segera prioritaskan mana saja yang bisa masuk ke APBD, yang bisa dibantu dari pemerintah daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, Sri berharap pemerintah desa maupun kecamatan dapat mengawal perilaku hidup bersih warganya. Ia pun berpesan agar masyarakat terus mengembangkan Badan Usaha Milik Desa supaya semakin berkembang.
"Saya berharap kepada jajaran kecamatan dan desa mengawal perilaku sehat dan gaya hidup bersih. Jangan membiasakan buang sampah ke sungai. Badan Usaha Milik Desa harus dikelola dengan sungguh-sungguh. Dana desa harus dikembangkan kreatif sebagai investasi jangka panjang," tutur Sri.
"Investasi yang murah dan prospektif adalah membangun desa wisata. Tidak saja di Desa Menden Kecamatan Kebonarum tapi seluruh desa-desa di Klaten yang mempunyai potensi dikembangkan sebagai desa wisata, untuk dikelola dengan baik," pungkasnya.
(anl/ega)