Camat Sukolilo, Kabupaten Pati, memanggil pemilik tambang kapur yang beroperasi di kawasan pegunungan Kendeng. Hal itu dilakukan buntut viral puluhan emak-emak menghadang truk tambang.
Pihak kecamatan juga mengundang perwakilan desa yang terdampak oleh banyaknya truk tambang yang hilir mudik di kawasan itu.
"Terkait dengan tindak lanjut video emak-emak demo di kantor balai Desa Wegil, ini merupakan tindak lanjut apa yang terjadi di balai desa," kata Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono ditemui di aula Kecamatan Sukolilo, Rabu (9/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andrik mengatakan ada tiga tuntutan warga yang disampaikan dalam pertemuan tersebut. Perwakilan dari pihak pemilik tambang berjanji memenuhi tuntutan tersebut.
Menurutnya, para warga meminta pemilik tambang melakukan penyiraman di jalan yang dilewati truknya agar bisa mengurangi debu yang ditimbulkan. Warga juga meminta truk yang rusak di jalan segera dievakuasi agar tidak mengganggu aktivitas warga.
Selain itu, lanjut Andrik, warga juga meminta agar jam operasional truk tambang dibatasi.
"Bahwa kalau tidak dilaksanakan kita akan terjun langsung ke penambang dan melakukan tindakan selanjutnya," tegas dia.
Perwakilan pengusaha tambang, Cipto mengaku akan melaksanakan tuntutan emak-emak Desa Wegil Kecamatan Sukolilo. Dia berjanji akan mulai menyiram jalanan mulai besok pagi.
"Saya mewakili dari pertambangan, saya ajak siap menyiram jalan, masalah jalan untuk umum, namanya debu kurang pas, saya siap sebagai pengusaha untuk menyiram jalan," kata Cipto.
"Setiap hari dua kali, pagi dan sore," dia melanjutkan.
Diberitakan sebelumnya, puluhan emak-emak di Sukolilo, Pati, ramai-ramai menghadang truk tambang yang hilir mudik di desanya. Mereka memprotes dampak debu dan kerusakan jalan yang ditimbulkan.
(ahr/dil)