Sapi di Wonogiri Mati Terpapar Antraks, Sumber Penularan Masih Misterius

Sapi di Wonogiri Mati Terpapar Antraks, Sumber Penularan Masih Misterius

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Rabu, 09 Agu 2023 14:58 WIB
Bupati Wonogiri Joko Sutopo.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng.
Wonogiri -

Seekor sapi yang mati di Kecamatan Baturetno Wonogiri dinyatakan positif antraks. Hingga kini sumber penularan antraks itu masih misterius.

"Ya benar (ada sapi mati di Baturetno terpapar antraks). Kami sudah menerjunkan tim dari dinas dan mengunjungi ke rumah (pemilik sapi)," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (9/8/2023).

Ia mengatakan, kasus sapi mati terpapar antraks itu terjadi di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno. Sapi itu mati pada 13 Juli lalu. Namun hasil laboratorium keluar pada 26 Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah klarifikasi pemilik, ternak sapinya ada penurunan nafsu makan beberapa hari dan akhirnya mati. Pemiliknya kooperatif lapor ke dinas. Kemudian ambil sampel dan dikirim ke balai penelitian. Akhirnya dikubur sambil nunggu hasil lab," ungkap pria yang akrab disapa Jekek.

Setelah kejadian itu, kata dia, penanganan sudah dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku. Kandang dibersihkan dengan desinfektan dan antisipasi penyebaran penularan sudah terpenuhi.

ADVERTISEMENT

"Kronologis dari hasil skrining asal-usulnya, ternyata sapi (yang mati) peliharaan dari kecil. Bukan (beli atau berasal) dari luar pasar," ujar dia.

Jekek menuturkan, pemilik sapi yang mati itu dalam kondisi sehat. Pemilik juga tidak habis mengonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. Selain itu hanya ada satu kasus sapi yang terpapar antraks di lingkungan itu.

"Petugas masih menyelidiki sporanya dari mana. Iya (masih misterius). Lingkungan dampaknya juga tidak ada. Ada sapi lain (dalam satu kandang), yang lain tidak kena," papar dia.

Jekek memastikan upaya memutus rantai persebaran antraks di lingkungan itu telah dilakukan. Jika ada sapi yang bergejala, warga diminta melapor ke dinas.

"Ada semacam stimulan untuk pemilik sapi (yang sapinya mati terpapar antraks) sebesar Rp 5 juta. Ini bentuk edukasi agar tidak terjadi brandu sapi," kata dia.

Jekek memastikan, saat ini hanya ada satu kasus sapi antraks di Wonogiri. Meski demikian pihaknya tetap melakukan pemantauan dan upaya pencegahan.

"Pasar hewan tetap buka (meski ada temuan antraks)," kata Jekek.




(apl/ahr)


Hide Ads