Penemu Guci Kuno di Klaten Ternyata Juga Pernah Dapat Emas, Begini Ceritanya

Penemu Guci Kuno di Klaten Ternyata Juga Pernah Dapat Emas, Begini Ceritanya

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 04 Agu 2023 15:09 WIB
Tim arkeolog dari BRIN mengecek lokasi temuan guci di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, Kamis (3/8/2023).
Tim arkeolog dari BRIN mengecek lokasi temuan guci di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, Kamis (3/8/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sebuah guci kuno yang diduga buatan abad 9 Masehi ditemukan Sardi (57) di tegalan Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Selain menemukan guci kuno, di lokasi itu ternyata juga pernah ditemukan emas.

"Emas kecil saya temukan sebelum guci. Sudah beberapa bulan lalu," ungkap Sardi kepada detikJateng di lokasi, Jumat (4/8/2023) siang.

Ia menemukan emas tersebut saat membuat adonan tanah untuk bahan batu bata di sekitar lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya temukan saat cetak batu bata. Emas itu di adonan tanah liat, saya ambil ternyata mirip emas," kata Sardi.

Sardi menyebut emas itu ukurannya kecil berbentuk seperti liontin atau bandul pada kalung. Sebab belum yakin emas, benda itu ia bawa ke toko emas.

ADVERTISEMENT

"Saya bawa ke Jatinom, toko emas. Ya memang emas, mau dibeli tapi saya tidak mau, saya bawa pulang," ujarnya.

Saat ini Sardi memilih menyimpan emas temuannya itu.

Sementara itu, Kades Mranggen, Miseran menjelaskan di lokasi tersebut memang sering ditemukan barang kuno. Selain guci dan emas, ditemukan berbagai benda lain.

"Ada batu bata besar, pipisan, arca kecil dan lainnya. Rencana kita jadikan wisata, termasuk ada museum di tanah kas desa," kata Miseran kepada detikJateng.

Sebelumnya diberitakan, sebuah guci ditemukan di dekat sumur kuno abad 8-9 Masehi di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Guci tanah liat tersebut ditemukan penggali tanah liat untuk bahan batu bata.

"Saya pas mencangkul untuk membuat tanah liat batu bata. Pertama yang kena cangkul bagian bawah guci yang posisinya miring," kata penemunya, Sardi (56), Senin (31/7).

Guci itu ditemukan Sardi sekitar pukul 09.30 WIB di kedalaman sekitar dua meter. Setelah 'bokong' guci terlihat, dia mengeruk tanah dengan tangan agar tidak pecah.

Lokasi temuan itu di utara sumur kuno yang ditemukan beberapa bulan lalu. Jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi temuan sumur.




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads