Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menghadiri Festival Tungguk Tembakau di Desa Senden, Boyolali. Pada kesempatan tersebut, ia menyempatkan untuk berpamitan ke warga menyusul masa jabatannya yang akan segera berakhir pada 5 September mendatang.
Ganjar pun mengucapkan terima kasih atas dukungan warga sekaligus meminta maaf jika selama memimpin Jateng masih ada hal yang belum bisa dituntaskan.
"Kulo pamit nggih bapak ibu, sebab tanggal 5 September nanti kulo mpun pensiun (saya sudah pensiun). Tugas saya jadi Gubernur Jateng sudah selesai," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar mengatakan selama 10 tahun menjadi gubernur, dirinya berusaha menyejahterakan masyarakat. Berbagai program dilakukan agar membawa Jawa Tengah semakin maju dan rakyatnya semakin sejahtera.
"Tapi kalau selama 10 tahun diamanahi menjadi pemimpin oleh panjenengan dan saya ada kesalahan, saya mohon dimaafkan. Terima kasih karena panjenengan selama ini sudah gotong royong bersama memajukan Jawa Tengah," ucapnya.
Diketahui, program kerakyatan yang dibuat Ganjar dinilai membawa manfaat bagi masyarakat. Sebut saja pembangunan infrastruktur, bantuan keuangan ke desa, kesehatan, sekolah gratis, gaji guru honorer setara UMK, insentif guru ngaji dan banyak program lainnya.
Selepas acara tersebut, puluhan warga Selo Boyolali mencegat mobil dinas yang dinaiki Ganjar. Mereka berdiri di tepi jalan dan berebut memasukkan sayuran ke dalam mobil. Saking banyaknya, mobil dinas Ganjar pun penuh dengan sayuran.
Karena sudah tak muat, Ganjar meminta bingkisan hasil bumi itu dimasukkan ke mobil ajudan yang ada di belakangnya.
"Terima kasih bu, tapi ini sudah penuh. Niko paringke mobil wingking (itu taruh saja di mobil belakang)," ucap Ganjar.
Diketahui para warga yang berkerumun juga berdesakan untuk bersalaman sambil berteriak memanggil namanya.
"Pak Ganjar berhenti dulu pak, ini tolong dibawa pak oleh-oleh dari kami, sebagai bentuk terimakasih pada bapak karena telah memimpin kami selama 10 tahun ini," ucap warga.
"Salam kagem ibu nggih pak (salam buat ibu ya pak). Sayurnya dipun masak kangge dahar ibu lan bapak sekeluarga (sayurnya dimasak untuk makan sekeluarga)," ucap mereka.
Sementara itu, salah satu warga Giyarti (60) mengaku sedih karena Ganjar akan segera selesai menjadi Gubernur Jateng. Meski begitu, ia rela harus berpisah dengan Ganjar karena ia yakin Ganjar akan meneruskan kepemimpinannya di tingkat nasional.
"Ya sedih, tapi senang karena nanti pak Ganjar mau jadi presiden," katanya.
Giyarti mengungkapkan warga sengaja kompak memberikan oleh-oleh hasil bumi untuk Ganjar. Itu merupakan bentuk terima kasih atas dedikasi Ganjar selama memimpin Jawa Tengah.
"Kami ngasih sayuran ini sebagai tanda terimakasih. Meski kami di pucuk gunung, tapi pak Ganjar selalu nengok kami. Hari ini kami berikan oleh-oleh sayuran agar pak Ganjar sampai kapan pun tidak melupakan warga Selo," harapnya.
Giyarti merasa puas dengan kepemimpinan Ganjar selama ini. Ia mengatakan, selama dipimpin pak Ganjar, Jateng jadi maju.
"Program kerjanya baik, pembangunan berjalan bagus dan jadi yang terbaik. Desa kami juga merasakan betul kepemimpinan pak Ganjar, perhatian pada rakyat kecil dan petani," ucapnya.
(anl/ega)