Dua siswa SMP asal Kabupaten Pemalang ditemukan tewas di Sungai Brondong, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Menurut satu temannya yang selamat, kedua korban itu tidak kuat berenang lalu hanyut dan tenggelam.
Dua korban tewas itu berinisial FR (15) pelajar SMP N 1 Comal asal Desa Purwoharjo, Kecamatan Comal, dan FD (14) pelajar SMP N 2 Ampelgading asal Kecamatan Ampelgading, Pemalang.
Seorang pelajar lainnya yang selamat berinisial GS (14) pelajar SMP N 1 Comal asal Desa Purwoharjo, Comal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui detikJateng di RSUD Kajen, Rabu (2/8) sore, GS menceritakan kejadian tersebut. "Kami bolos sekolah, keliling-keliling, terus sampai ke sungai Brondong (Kesesi). Saya diajak kedua teman saya itu. Terus kita mandi," kata dia.
Tak lama setelah mandi di sungai, kedua temannya itu tiba-tiba tidak kuat berenang hingga hanyut. Untuk diketahui, lokasi kejadian itu merupakan sungai berbatu dengan arus deras. Lebarnya sekitar 10 meter dan kedalaman kedung hingga 4 meter.
"Saya panik, terus berusaha menolong tidak kuat, terus saya berteriak-teriak minta tolong. Ada warga yang menolong, tapi sudah seperti itu (meninggal)," ujar GS.
Sementara itu Kapolsek Kesesi, Iptu Fellik Prasetyawan, membenarkan adanya laporan tentang anak tenggelam. Pihaknya pun langsung ke lokasi kejadian.
Dari keterangan korban selamat, Fellik menjelaskan ketiga anak itu tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka mengendarai dua sepeda motor.
"Sampai lokasi, ketiganya lalu bersama- sama menyusuri aliran sungai ke arah selatan, sekitar 150 meter dari areal parkir motor," jelas Fellik.
Ketiga anak itu lalu ke Kedung Jenggolo dan mandi di sana.
"Sekitar pukul 12.30 WIB, tubuh salah satu korban masuk ke dalam air kemudian tenggelam. Korban lainnya berusaha menolong, namun ikut tertarik masuk ke dalam air," terang Fellix.
Satu anak yang selamat itu juga berupaya menolong. Karena tidak kuat, dia kemudian berlari meminta tolong warga yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Fellix menjelaskan, lokasi kejadian itu cukup jauh dari permukiman. Namun saat itu ada warga yang beraktivitas tak jauh dari lokasi. Warga tersebut kemudian mengevakuasi kedua korban.
"Kedua korban saat dievakuasi sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Fellix.
"Dari hasil pemeriksaan medis (di RSUD Kajen), tidak ada tanda kekerasan pada fisik kedua korban. Diduga murni tenggelam sehingga mengalami gagal pernafasan. Pihak keluarga menerima ini sebagai musibah," pungkasnya.
(dil/aku)