Diksi 'bajingan' menjadi sorotan setelah Rocky Gerung menggunakan kata tersebut untuk mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ternyata di balik kata 'bajingan' ada makna mendalam bagi para sopir gerobak sapi di Jogja.
Dalam bahasa lisan, bajingan sering digunakan untuk mengumpat dan dianggap memiliki konotasi negatif. Namun di Jogja, diksi bajingan ini digunakan untuk pengemudi gerobak sapi.
detikJateng pernah berbincang dengan salah satu sopir gerobak sapi bernama Sriyanto (48). Ia mengatakan bajingan memiliki filosofi yang dalam bagi kalangan mereka. Dia pun menampik jika bajingan sarat akan makna negatif.
"Bajingan itu bagusing jiwo angen-angen ning pangeran. Jadi pangeran itu seneng arepo sopir gerobak bajingan ning watake apik. Eling karo pangeran eling karo sembahyang," ujar Sriyono saat ditemui detikJateng di Pedukuhan Jodog, Bantul, Rabu (23/2/2022).
"Kan artinya bagus, walaupun sering bepergian, tetap berperilaku baik dan tidak meninggalkan kewajiban sembahyang (beribadah)," sambung dia.
Sriyono juga yakin penyebutan bajingan sudah ada sejak lama dan merupakan salah satu filosofi dari wali sanga, Sunan Bonang.
"Menurut filosofi dari Sunan Bonang. Jadi sudah lama penyebutan sopir gerobak itu bajingan," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang sesepuh bajingan dari Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, Prapto Prayitno (85), menjelaskan sebutan bajingan bagi pengemudi gerobak sapi untuk menandingi begal yang suka merampas barang para bajingan di jalan.
"Yang namanya sopir gerobak, kalau tidak jadi bajingan nanti tidak bisa melebihi bajingan yang suka membegal di jalan itu," uca Prapto saat ditemui di Pedukuhan Jodog, Bantul.
"Bajingan di jalan (begal) itu sukanya hanya membegal dan merampas apa-apa, kalau sopir gerobak tidak berani nandingi mereka sama saja tidak jadi bajingan," lanjut Prapto.
Kosakata bajingan ini kini sedang ramai dibahas gegara Rocky Gerung. Gegara diksi bajingan ini, dia juga sempat dilaporkan ke Bareskrim pada Senin (31/7), namun laporan ini ditolak dan diarahkan menjadi pengaduan masyarakat (dumas).
(ams/aku)