Seorang penambang emas asal Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, menceritakan pengalamannya yang mendebarkan ketika menambang di kedalaman 38 meter. Saat itu dia nyaris terjebak air yang keluar dari tanah. Berikut ceritanya.
Sebut saja pria penambang berusia 44 tahun itu Darkin (bukan nama sebenarnya). Saat ditemui wartawan, dia mengaku pernah berada dalam kondisi yang sama dengan delapan penambang asal Bogor yang terjebak air dan belum bisa dievakuasi hingga kini.
Namun posisi Darkin tak separah delapan penambang tersebut. Dia dapat menyelamatkan diri sebelum air memenuhi lubang galian. Dia mengaku berhasil selamat karena air yang keluar dari resapan tanah tidak begitu besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pernah ngalamin seperti ini (nyaris terjebak air). Tapi berhasil naik, karena air yang keluar tidak begitu deras. Waktu itu hanya seukuran jari. Tapi nyembur lumayan kencang," kata Darkin saat ditemui wartawan, Kamis (27/7/2023).
Darkin menjelaskan, air tersebut keluar dari resapan tanah. Hanya saja kondisinya air saat itu terhalang oleh batu. "Itu sempat saya rasakan ada batu yang menghalangi. Jadi ndilalah (kebetulan) tidak cepat air yang keluar," kenangnya.
Saat itu ia berada di kedalaman sekitar 38 meter. Sedangkan air keluar dari atasnya. Beruntung rekannya yang berada di trap atas segera mengabarkan hal itu.
![]() |
"Saya posisi di kedalaman 38 meter, air keluar dari 35 meter. Nah teman saya yang di atas lihat ada air jadi ngomong ke saya. Karena kan tiap trap ada orangnya," ujarnya.
Dengan kondisi air yang keluar saat itu. Ia memperkirakan butuh waktu sekitar 5 menit untuk meloloskan diri dari ancaman. "Menyelamatkan diri itu sekitar 5 menit. Karena saat itu air naik itu pelan," ungkapnya.
Sedangkan untuk kondisi saat ini (delapan penambang terjebak), menurutnya sudah sangat parah. "Biasanya tidak pernah kejadian seperti ini. Ini sudah parah," jelasnya.
Menurut Darkin, jika sudah terendam air seperti ini, peluang untuk bisa bernapas sangat sedikit. Sebab tidak ada celah untuk disinggahi. "Kalau sudah kerendam air itu tidak mungkin untuk bernapas," ujarnya.
Darkin mengungkapkan lubang galian yang biasa ia masuki berada tidak jauh dari lubang delapan penambang yang saat ini masih terjebak air. Meski begitu, ia mengaku tidak mengenal para penambang tersebut.
"Antar sumur itu bisa jadi tidak pada kenal. Kita tidak pengin tahu. Sama yang ini (delapan penambang) juga tidak kenal," pungkasnya.
(dil/ahr)