"Gus Muhaimin besok tidak berbicara soal Pilpres. Iya beliau (Muhaimin) masih dalam proses pingit dan tidak berbicara Pilpres," kata Ketua Panitia Harlah ke-25 PKB, KH Yusuf Chudori kepada wartawan di Solo, Sabtu (22/7/2023).
Menurutnya, Cak Imin akan berbicara mengenai perjalanan PKB selama 25 tahun. Selain itu Cak Imin juga akan memaparkan terkait kontribusi PKB selama 25 tahun untuk Indonesia.
"Gus Muhaimin akan memaparkan bagaimana perjalanan PKB 25 tahun, kontribusi PKB terhadap Negeri, juga tentang visi PKB ke depan, yang akan disampaikan dalam pidato" ujarnya.
![]() |
Dirinya tidak menampik bahwa situasi politik di Indonesia ini sedang hangat dan pertemuan dalam Harlah akan dimaknai tentang konsolidasi partai.
"Kita berniat berkumpul istigasah, tetapi tentu karena ini sudah Pilpres menghangat tentu akan bermakna konsolidasi Pilpres dan sebagainya yang kita persilakan yang menafsir," ungkapnya.
Gus Yusuf, sapaannya, juga minta maaf terkait banyaknya kader yang akan datang akan mengganggu lalu lintas masyarakat Kota Solo. Pasalnya, kata dia, kader yang akan datang dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jogja.
Apalagi, kata dia, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan hadir dalam Harlah tersebut.
"Iya beliau (Jokowi) konfirmasi hadir. Kami juga minta maaf mungkin akan sedikit mengganggu kenyamanan kelancaran lalu lintas di sekitar Manahan," pungkasnya.
Alasan PKB Pilih Solo Lokasi Harlah
Gus Yusuf mengungkapkan alasan dipilihnya Kota Solo menjadi lokasi Harlah ke-25 PKB.
"Kenapa memilih Solo ini ya memang tiada lain kita melihat Solo di bawah Mas Gibran ini perkembangannya cukup pesat banyak destinasi-destinasi wisata baru, destinasi yang lama tapi sudah diperbarui menarik teman-teman PKB dari daerah-daerah untuk berkunjung ke Solo, itu berapa alasannya," ujarnya.
Selain itu, kata Gus Yusuf, memilih Kota Solo agar para kader PKB yang menjabat eksekutif atau legislatif bisa belajar pengelolaan kota.
"Kota Solo menarik daerah untuk hadir juga di situ banyak teman-teman dari eksekutif PKB dan para bupati sekaligus nanti bisa-bisa belajar tentang pengelolaan Kota Solo. Sekaligus dari legislatif bisa belajar pengelolaan kota untuk menarik," lanjutnya.
(rih/rih)