Pengakuan mantan peserta The X Factor Inggris 2012, Lucy Spraggan tentang pemerkosaan dirinya oleh seorang porter hotel membuat gempar. Pemerkosaan itu terjadi saat dia masih mengikuti kompetisi. Berikut kisah pilu Lucy, salah satu kontestan yang diunggulkan saat itu.
Kala itu Lucy memilih mundur dari ajang pencarian bakat tersebut dengan alasan sakit. Setelah lebih dari satu dasawarsa berlalu, Lucy yang kini berusia 31 tahun itu mengungkap kejadian yang dialaminya.
Dalam wawancara dengan The Guardian yang dikutip dari detikHot, Lucy mengaku menjadi korban pemerkosaan oleh seorang petugas hotel. Pengalaman buruk itu begitu membekas dalam hidupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian itu Lucy baru berusia 20 tahun. Kisah pilunya berawal saat dia bersama beberapa kru X-Factor dan peserta lainnya merayakan ulang tahun Rylan Clark di sebuah kelab di London. Ryan Clark juga salah satu peserta X-Factor Inggris 2012.
Perayaan itu berlangsung malam hari. Setelah mabuk berat, Lucy pun diantar oleh tim produksi ke hotel dan kemudian dibantu oleh seorang porter untuk diantarkan ke kamarnya. Saat itulah Lucy menjadi korban perkosaan oleh porter tersebut.
"Aku tak pernah berpikir jika aku akan merasakan tahap kebingungan seperti ini. Aku tahu aku telah diperkosa, tapi aku masih tak bisa memprosesnya. Jadi aku pun memakai bajuku kembali dan beraktivitas seperti biasa," kata Lucy dikutip dari detikHot, Kamis (20/7/2023).
Lucy melaporkan kejadian itu pada para kru dan dia masih melanjutkan syuting bersama The X Factor. Sampai pelakunya ditangkap polisi, Lucy mengaku belum siap menerima fakta telah menjadi korban pemerkosaan kala itu.
Setelah menyadari apa yang telah menimpanya, mental Lucy hancur. Ia juga menyalahkan pihak The X Factor karena tak menjaganya dengan baik.
"Lucy berpikir kita mungkin bisa melakukan yang lebih baik, kita harus menyadari hal ini. Untuk semua yang Lucy alami, kami meminta maaf. Sejak kejadian itu, kami pun berusaha sebaik mungkin untuk belajar dari hal tersebut dan meningkatkan perlindungan pada semua talenta kami," kata salah seorang sumber dari Fremantle, pihak produksi X-Factor.
Sementara itu, Simon Cowell mengakui peristiwa buruk yang menimpa Lucy juga membuat hatinya hancur.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Ketika aku diberikan kesempatan untuk bicara dengan Lucy, secara pribadi aku meminta maaf atas apa yang sudah ia lalui. Lucy adalah salah satu (peserta) yang memiliki ciri khas tersendiri, bertalenta dan orang yang berani," ujar dia.
Pada ajang tersebut Lucy membawakan single miliknya yakni Last Night dan mendapatkan tiket ke bootcamp. Sayangnya kala membawakan Moves Like Jagger di tahap selanjutnya penampilannya kacau dan ia pun diberikan kesempatan untuk membawakan lagu lainnya.
Ia pun memilih Tea and Toast yang juga lagu miliknya dan akhirnya lolos ke babak live show. Pada pekan ke-5 Lucy mengaku sakit dan tak bisa melanjutkan perjuangan di sana, meskipun ia sempat diloloskan namun Lucy merasa tak adil dengan rekan-rekan seperjuangannya.