Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap mengamankan ribuan amunisi yang ditemukan di Alur Perairan Dermaga PT SBI, Desa Bonsayur, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Amunisi tersebut diduga peninggalan era Perang Dunia (PD) II yang ditemukan tidak jauh dari bangkai kapal.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno menjelaskan pada Minggu (16/7) sekitar pukul 09.30 WIB pihaknya telah melaksanakan mapping lokasi daerah penemuan amunisi di bawah laut yang diduga dari kapal perang yang tenggelam di perairan alur Cilacap.
"Kondisi kapal saat ini sudah tidak berbentuk kapal utuh dan dinding kapal sebagian hilang serta geladak sudah hilang atau hancur," kata Bambang melalui keterangan tertulis, Senin (17/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih memastikan bagaimana kondisi sebenarnya, pihaknya berencana akan melakukan penyelaman kembali pada Kamis (20/7) mendatang dengan bantuan tim Kopaska.
"Itu info itu dari nelayan yang menyelam. Mereka berkeyakinan itu bangkai kapal. Kamis ini datang penyelam dari Kopaska," terangnya.
Penyelaman tersebut selain untuk melihat kondisi bangkai kapal juga untuk mencari kemungkinan adanya temuan amunisi lainnya di perairan tersebut.
"Berdasar info dari penyelam di mana dia sempat melihat lempengan lebar yang diduga bodi kapal. Kemungkinan kaliber yang sejenis dengan yang sudah ditemukan masih banyak. Ini yang kita waspadai," jelasnya.
![]() |
Diberitakan sebelumnya, ribuan amunisi ditemukan di dasar laut Alur Perairan Dermaga PT SBI, Desa Bonsayur, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Amunisi tersebut dilaporkan ke TNI AL oleh dua nelayan bernama Mukmin (35) dan Sureng (45) warga Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Sabtu (15/7) malam.
Danlanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno menjelaskan ribuan amunisi tersebut awalnya ditemukan oleh dua nelayan yang sedang melakukan penyelaman di sekitar lokasi pada pukul 21.00 WIB.
"Telah ditemukan ribuan munisi peluru tajam kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm dari hasil penyelaman nelayan tradisional yang kemudian dilaporkan oleh para penyelam yang menemukan ke Lanal Cilacap," kata dia melalui keterangan tertulis, Senin (17/7).
"Peluru dikumpulkan oleh penyelam dari sekitar kapal besi yang tenggelam, yang diduga kapal perang PD II," ujar Bambang.
(rih/sip)