Baru Dioperasikan, Shuttle Bus Masjid Zayed Diprotes Ojek-Diadukan ke DPRD

Baru Dioperasikan, Shuttle Bus Masjid Zayed Diprotes Ojek-Diadukan ke DPRD

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 13 Jul 2023 16:26 WIB
Paguyuban ojek MBZ saat mendatangi DPRD Solo, Kamis (13/7/2023).
Paguyuban ojek MBZ saat mendatangi DPRD Solo, Kamis (13/7/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Pemkot Solo meluncurkan shuttle bus rute Masjid Raya Sheikh Zayed (MBZ) pada Senin (10/7) lalu. Baru beberapa hari, keberadaan shuttle bus ini sudah menuai keluhan para paguyuban ojek yang ada di sekitar MBZ.

Ketua Paguyuban Ojek MBZ, Lanyono mengatakan pihaknya mendukung program Pemkot Solo seperti adanya shuttle bus MBZ. Namun pihaknya meminta waktu operasional bus tersebut dibatasi.

"Shuttle ini kan beroperasi dari jam 8 pagi, sampai jam 10 malam ya, dengan kapasitas shuttle juga banyak. Jadi kami merasa keberatan. Tolonglah, jam operasionalnya dibatasi, misal sampai pukul 4 sore," kara Lanyono kepada awak media di DPRD Solo, Kamis (13/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, shuttle bus MBZ melayani rute Terminal Tirtonadi-MBZ-Museum Sains-Solo Safari PP dengan tarif Rp 4.000.

ADVERTISEMENT

Lanyono mengatakan kedatangannya ke DPRD untuk meminta difasilitasi agar bisa dicarikan solusi dengan Pemkot Solo. Ia menyebut keberadaan shuttle bus berdampak terhadap pendapatan.

Mereka diterima siang ini di ruang rapat paripurna oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo YF Sukasno.

"Untuk beberapa hari ini saja, pendapatan kita turun drastis. Kalau persentasenya turunnya 80 persen ya. Biasanya teman-teman dapat Rp 80 ribu, sekarang paling-paling Rp 15 ribu," ujarnya.

Dia mengatakan, total ada 380 tukang ojek yang tergabung dalam Paguyuban Ojek MBZ. Mereka biasa mangkal di dua titik yakni depan Cafe Bambu Gilingan (150 orang) dan sisi timur Masjid Zayed (230 orang).

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Solo, YF Sukasno menuturkan pihaknya akan berupaya memfasilitasi pertemuan para tukang ojek dengan Dinas Perhubungan Solo. Di hadapan para tukang ojek, Sukasno menghubungi langsung Kepala Dishub Solo Taufiq Muhammad.

Masalah ini akan dibicarakan lebih lanjut besok dan dia berharap akan ada solusi yang diberikan. "Segera kita agendakan pertemuan dengan Dishub. Besok jam 10.00 WIB di kantor DPRD," kata Sukasno.

Sukasno berharap Paguyuban Ojek MBZ bisa menjadi binaan Dishub Solo.

"Kalau jadi binaannya, mestinya Dishub bertanggung jawab dengan nasib yang dibina. Ada apa-apa diajak rembukan. Nanti kalau jadi binaan Dishub, bayangan saya bisa dapat seragam dari Dishub. Tarif juga diatur, nggak perlu tawar-tawaran," pungkasnya.




(apl/rih)


Hide Ads