Kepala SMK N 1 Sale di Kabupaten Rembang dibebastugaskan buntut dari adanya infak pembangunan musala. Di sisi lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyatakan akan membantu pembangunan musala di sekolah itu.
"Dia kita bebas tugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam keterangannya, dikutip pada Rabu (12/7/2023).
Ganjar mengetahui soal pungli tersebut saat berdialog dengan siswa dalam acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7). Video momen dialog itu ia bagikan di media sosial.
Ganjar menegaskan agar hal itu menjadi pelajaran bagi seluruh warga sekolah. Ia sudah mewanti-wanti tidak boleh ada pungutan di sekolah negeri. Dari catatan detikJateng, larangan pungutan itu salah satunya ada di Pasal 181 huruf D Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
Dalam keterangan pers itu juga disebutkan Kepala SMKN 1 Sale ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng. Kemudian dinas menunjuk pelaksana harian kepala sekolah.
Ganjar menjelaskan, langkah tegas itu dilakukan agar hal serupa tidak terjadi di sekolah lain. Ia berharap masyarakat ikut melapor jika menemukan hal serupa.
"Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah mengatakan penyelidikan dan pengecekan langsung dilakukan.
Uswatun menyebut SMKN 1 Sale mematok infak Rp 300 ribu pada tahun 2022. Menurutnya, pungutan itu untuk pembangunan musala melalui komite sekolah.
Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar. Adapun 44 siswa tidak membayar karena tergolong tidak mampu. Selanjutnya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat.
"Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen," kata Uswatun saat ditemui wartawan di kantornya, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (12/7/2023).
Dia menambahkan, pihaknya akan membantu pembangunan musala itu.
"Insyaallah ada (bantuan), apalagi kalau untuk tempat ibadah. Nanti kita bantu untuk tempat ibadah," imbuhnya.
Uswatun pun mengamini pentingnya keberadaan musala di sekolah. Meski begitu, pihaknya tak bisa menoleransi pungutan yang dilakukan kepada siswa. Menurutnya, hal ini merupakan masalah serius.
Penjelasan eks Kepala SMKN 1 Sale di halaman selanjutnya.
(dil/dil)