Tak hanya SDN Tumenggungan, ada juga SDN Nayu Barat 1 di Nusukan, Banjarsari, Solo yang hanya menerima satu peserta didik baru dari jalur zonasi. Penurunan jumlah peserta didik baru saat masa PPDB ini mulai terasa sejak pandemi COVID-19.
"Jalur zonasi kita baru terima satu 1 siswa, untuk siswa afirmasi kita tidak menerima. Sejak pandemi Covid-19 memang sudah terasa penurunan jumlah siswa. Tahun kemarin hanya terima 12 siswa," kata Kepala SDN Nayu Barat 1 Inawangsih ditemui detikJateng, Selasa (11/7/2023).
Inawangsih menuturkan PPDB 2023 jalur zonasi hanya menerima satu siswa, sedangkan jalur afirmasi 0. Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan sekolah tersebut berkurang peminat. Di antaranya jumlah penduduk yang berkurang karena relokasi pembangunan elevated rail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendala kita ya saya melihat permukiman pinggir rel semua direlokasi dan mayoritas warga sini kalangan menengah ke atas sehingga mencari sekolah di swasta yang saya ketahui itu," ungkapnya.
Selain itu, banyak sekolah yang masih satu lingkup zonasi membuat SDN Nayu Barat 1 kekurangan murid. Sekolah tersebut meliputi SDN Cengklik, SDN Cemara dua, SDN Rejosari, dan SDN Nayu Barat 2.
"Kita juga bersaing dengan sekolah negeri lain, yang zonanya sama apalagi mereka membuka rombel kelas yang banyak. Sehingga mereka larinya ke sana," ucapnya.
Inawangsih menyebut karena kekurangan murid, pihaknya akan menerima sembilan siswa dengan sistem offline dari luar kota. "Untuk offline kita terima sembilan siswa, siswa dari luar Kota Sukoharjo dan Karanganyar, " ucapnya.
Dia mengaku berbagai cara sudah dilakukan untuk menggaet siswa masuk ke SD Nayu Barat 1. Salah satunya dengan menggelar gelar karya di Sekolah.
"Ya sudah kita lakukan agar mau ada yang masuk, kita datangi TK-TK maupun mengadakan gelar karya di sekolah," ujarnya.
Sebelumnya, SDN Tumenggungan Solo juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka hanya menerima satu siswa saat PPDB 2023 namun dari jalur afirmasi.
"Ya kalau untuk siswa dari zonasi memang tidak ada yang mendaftar. Kita ada satu siswa dari jalur afirmasi yang baru masuk," kata Kepala SDN Tumenggungan, Elly Maria saat ditemui detikJateng di kantornya, Senin (10/7).
Kondisi sekolah yang jauh dari permukiman dan berada di area pertokoan maupun rumah sakit membuat sekolah ini kurang siswa. Selain itu, ada tiga sekolah yang berada di lingkungan yang sama.
"Kalau zonasi untuk lingkungan sekitar nggak ada anak. Kalau mau lihat untuk kelurahan Timuran ada 3 SD Tumenggungan, Beskalan, dan Bromantakan. Karena kondisi geografis kita yang sebelah-sebelahnya pertokoan hasilnya seperti ini, dan sebelahnya juga rumah sakit, dan belakang sekolah ini juga parkiran rumah sakit," ungkapnya.
(ams/ams)