Aksi Bos Batik Sebar Duit Jutaan Disetop Polisi, Ternyata Masih Sisa Segini

Aksi Bos Batik Sebar Duit Jutaan Disetop Polisi, Ternyata Masih Sisa Segini

Robby Bernardi - detikJateng
Senin, 10 Jul 2023 15:55 WIB
Polsek Pekalongan Selatan
Polsek Pekalongan Selatan (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Pekalongan -

Aksi bos batik Pekalongan, Ramadhan (38), menyebarkan udik-udikan puluhan juta disetop polisi karena berujung rusuh. Ternyata uang yang disiapkan untuk udik-udikan itu masih tersisa Rp 15 juta.

Peristiwa penyebaran duit udik-udikan itu digelar di rumah Ramadhan pada Minggu (9/7/2023) kemarin. Aksi itu menyedot massa hingga ribuan orang dan mengakibatkan empat orang jatuh pingsan.

"Karena kita sudah melihat kondisi kemarin, berdesakan dan ada korban, kemudian kita hentikan, dan ternyata belum semua disebar," kata Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries Tri Hartanto, pada detikJateng, Senin (10/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada Rp 15 juta yang belum disebar oleh yang bersangkutan, pecahan seratus ribuan. Yang sudah disebarkan uang koin dan uang kertas pecahan 20 dan 50 ribuan," tambah Aries.

Polisi pun sudah memanggil Ramadhan untuk dimintai keterangan. Pihaknya juga bakal memanggil sejumlah saksi-saksi.

ADVERTISEMENT

"Sementara masih kita dalami untuk pelanggaran hukumnya, sudah kita panggil yang bersangkutan dan akan kita panggil saksi-saksi lain," terang Aries.

Aries menyebut pihaknya menyetop aksi sebar udik-udikan sebelum pecahan seratus ribuan. Menurutnya, banyak warga yang masih menunggu uang itu disebar.

"Ya, warga yang menunggu momen menyebarkan uang seratus ribuan. Namun karena kita melihat ini rawan, langsung kita hentikan," jelas Aries.

Sementara itu, kondisi korban pingsan disebut sudah membaik. Tiga anak dan satu orang dewasa disebut telah pulang ke rumahnya masing-masing.

"Sudah pulang semua, jadi kemarin sore, kondisi semua (korban) sehat semua dan pulang. Menurut informasi, diberikan santunan juga dari yang punya hajat," jelasnya.

Sebelumnya, pihaknya telah mengimbau agar udik-udikan dengan nilai puluhan juta, tidak dilakukan. Petugas meminta agar pihak keluarga memberikan rezeki ke orang lain dengan cara lain, tidak diperebutkan karena menimbulkan kerawanan.

"Pada saat hari pelaksanaan, kita melihat banyak yang datang. Kalau izin, belum mengantongi izin keramaian. Tapi kita tetap berjaga, dan saat ada korban kita hentikan," jelasnya.

"Ya, harusnya izin, karena kita persuasif ya di lapangan sudah banyak kerumunan, apabila tidak dilakukan kita takutkan ada amukan warga. Tetapi saat sudah disebarkan dan terjadi desak-desakan dan ada korban, kita hentikan. Ya, seharusnya, kalau mengundang keramaian ada izin pihak kepolisian," tutur Aries.




(ams/apl)


Hide Ads