.webp)
"Di bulan Juni itu ada 79 kejadian laka, satu bulan itu ada 21 meninggal dunia. Ini tertinggi karena di bulan Mei ada 13 meninggal dunia dari 45 kejadian laka," ungkap Kasat Lantas Polres Klaten AKP Sugiyanto usai gelar pasukan operasi Patuh Candi 2023 di Mapolres Klaten, Senin (10/7/2023).
Sugiyanto menjelaskan penyebab utama tingginya angka kecelakaan karena mobilitas masyarakat tinggi. Tingginya mobilitas disebabkan kegiatan masyarakat usai hari raya.
"Ini kenapa? Karena mobilitas tinggi, setelah hari raya mobilitas tinggi. Ke depan kita antisipasi, paling banyak di jalan kabupaten," jelas Sugiyanto.
Untuk itu operasi Patuh Candi, sambung Sugiyanto, akan dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli sampai 23 Juli untuk meningkatkan moralitas berkendara. Operasi tidak ada target.
"Tidak ada target penegakan hukum tapi tetap ada penegakan hukum. Baik dengan sistem ETLE atau tilang elektronik maupun penindakan manual,'' papar Sugiyanto.
Sementara itu Kapolres Klaten AKBP Warsono menjelaskan operasi dilakukan persuasif dan edukatif untuk meningkatkan kepatuhan dan mencegah kecelakaan lalu lintas. Penilangan tetap dilakukan.
"Ada penindakan lewat ETLE, yang mobile maupun statis. Penindakan manual juga tetap dilakukan bagi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas," papar Warsono kepada wartawan di Mapolres Klaten.
Angka kecelakaan di Klaten, diakui Warsono, masih lima besar tertinggi di Jawa Tengah. Apa penyebabnya?
"Kalau kita lihat dari analisa dan evaluasi yang tertinggi faktor manusia. Bukan (dampak proyek tol) tapi lebih faktor manusianya, kita imbau pengguna jalan patuhi aturan lalu lintas," tegas Warsono.
Data yang diterima detikJateng dari Satlantas Polres Klaten, jumlah kecelakaan pada Januari sampai Juni 2023 sebanyak 786, korban meninggal 85 orang, luka berat dua orang, luka ringan 904 orang, dan kerugian material Rp 601 juta. Tilang sebanyak 5.005 dan teguran sebanyak 10.953.
(sip/rih)
