Tentang Aksi Aliansi People Power Solo, Seruan hingga Tokoh di Baliknya

Terpopuler Sepekan

Tentang Aksi Aliansi People Power Solo, Seruan hingga Tokoh di Baliknya

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 08 Jul 2023 13:14 WIB
Aksi People Power di Solo, Jumat (7/7/2023).
Aksi 'People Power' di Solo, Jumat (7/7/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Sekelompok orang mengatasnamakan Aliansi People Power Indonesia melakukan aksi demo di depan Gedung Umat Islam, Kartopuran, Kota Solo, kemarin. Berikut seruan dalam aksi tersebut serta tokoh di baliknya.

Pantauan detikJateng, Jumat (8/7), sejumlah spanduk dipasang di halaman gedung itu. Di antaranya bertulis 'Rakyat Wonogiri dukung gerakan people power', 'Rakyat Klaten dukung people power', dan 'Rakyat Sragen dukung people power'.

Ada pula spanduk bertulisan 'Turunkan Jokowi sekarang juga', 'Jokowi gagal urus bangsa', 'Usut tuntas ijazah palsu Jokowi', 'Kembalikan kedaulatan ke tangan rakyat', 'Turunkan dan adili rezim korup'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa yang hadir dalam acara people power tersebut sekitar seratusan orang. Sebelum orasi, massa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan membaca doa.

Koordinator lapangan aksi people power, Nurahman mengatakan bahwa aksi ini tidak perlu ditakuti. "Kalau di sini, cara sini cawe-cawe rakyat, people power nggak usah ditakuti," kata dia saat berorasi, Jumat (7/7/2023).

ADVERTISEMENT

Orasi lain disampaikan oleh pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Mega Bintang, Mudrick Sangidu. Ia mengatakan bahwa people power bisa digelar lagi di kemudian hari.

"Ya bisa digelar lagi, akan terus kami laksanakan," kata Mudrick, kemarin.

Pesan Gibran: Penting Santun

Sebelum aksi demo itu berlangsung, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengingatkan agar para peserta aksi tersebut tertib dan santun.

"People Power sudah diatur, pokokmen (pokoknya) sing (yang) tertib, yang penting santun," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jumat (7/7/2023).

Gibran menegaskan dirinya tidak pernah melarang adanya aksi untuk menyuarakan pendapat maupun kritikan. Ia mengaku terbuka bila ada yang menyiarkan kritikan dan evaluasi.

"Kita nggak pernah melarang siapa pun untuk menyuarakan aspirasi, kritikan evaluasi," ujarnya.




(dil/dil)


Hide Ads