.webp)
Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) yang juga Penanggung Jawab Musyawarah Rakyat (Musra) relawan Jokowi, Budi Arie Setiadi sudah bertemu dengan relawan Prabowo Subianto dan mengeluarkan sinyal dukungan. Dengan demikian ada dua tokoh Musra yang berpotensi berbeda pilihan capres di Pilpres 2024.
Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Nena Wea sudah menegaskan mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Menanggapi potensi perbedaan dukungan capres antarrelawan Jokowi itu, Andi Gani tidak masalah meski nantinya Budi Arie mengambil langkah berbeda dengan apa yang telah menjadi hasil Musra. Andi akan mengikuti kata Ganjar untuk saling menghargai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas Ganjar dalam beberapa kali pertemuan dengan relawan juga selalu bilang, harus punya sikap saling menghargai jika terjadi perbedaan pilihan. Bukan berarti harus bermusuhan dan tidak berkomunikasi," kata Andi dalam keterangan yang diperoleh detikJateng, Jumat (7/7/2023).
Untuk diketahui, dalam puncak Musra yang digelar di Istora Senayan pada bulan Mei lalu, panitia Musra menyerahkan hasil Musra kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada tiga nama capres peraih suara tertinggi dalam Musra yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Selain itu ada nama bakal cawapres yakni Mahfud Md, Arsjad Rasjid, Moeldoko, dan Sandiaga Uno.
Untuk mendukung Ganjar, Andi Gani menyebut sudah menyiapkan sayap khusus sekaligus mendirikan posko Relawan Buruh Sahabat Ganjar sebagai kelanjutan dari Relawan Buruh Sahabat Jokowi di seluruh Tanah Air dan luar negeri seperti Macau, Taiwan, dan Hong Kong.
"Buruh di Indonesia akan all out mendukung Pak Ganjar Pranowo," ujar Presiden ASEAN Trade Union Council (ATUC) itu.
Diberitakan sebelumnya, dikutip dari detiknews, Budi Arie bertemu dengan relawan Prabowo di kantor DPP Projo hari Kamis (6/7) kemarin. Ia mengatakan sudah memiliki satu pandangan yang sama dengan relawan Prabowo. Namun ia belum menyebut secara tegas untuk mendukung Prabowo.
"Yang pasti gini, agenda perjuangan sudah sama, cara pandang melihat tantangan bangsa ini ke depan sudah sama. Terus bagaimana mengelola tantangan kenegaraan untuk meneruskan kemajuan Indonesia sudah sama. Terus apalagi? Masa figurnya bisa beda?" kata Budi Arie pada wartawan di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Kamis (6/7).
(rih/ahr)
