.webp)
Seorang pasien dialisis dilaporkan meninggal usai bercinta dengan perawat dalam mobil di Inggris. Setelah diperiksa pasien itu ternyata meninggal karena serangan jantung.
Dilansir detikHealth, Kamis (6/7/2023), perawat wanita bernama penelope Williams itu berada di belakang mobilnya bersama pasien dengan kondisi setengah telanjang. Mulanya Williams melaporkan ke polisi jika hanya bertemu dengan pasiennya yang mengeluh tidak enak badan.
Wanita 42 tahun itu sempat menyangkal telah berhubungan seks dan mengaku hanya berbincang selama 30-45 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Williams) lebih lanjut menjelaskan bahwa pasien mulai mengerang dan tiba-tiba meninggal," menurut sidang Dewan Keperawatan dan Kebidanan (NMC), dikutip dari NY Post.
Belakangan perawat itu akhirnya mengakui mereka telah berselingkuh selama setahun. Hubungan itu terjalin setelah pasien mendapatkan perawatan rutin dialisis dan bertemu saat malam hari untuk berhubungan seks.
Dari hasil penelusuran NMC, saat kekasihnya pingsan, Williams tidak menelepon layanan darurat. Ia malah memilih menghubungi salah satu rekannya. Saat ditelepon, Williams menangis dan merasa tertekan.
Williams pun menunggu rekannya yang kemudian memanggil ambulans. Menurut laporan, tidak disebutkan secara rinci berapa lama pasien terlambat mendapatkan bantuan.
"Kematian pasien terdaftar sebagai akibat dari gagal jantung dan penyakit ginjal kronis yang dipicu oleh episode medis," tulis laporan tersebut.
Akibat kejadian itu, Williams tidak bisa lagi bekerja sebagai perawat karena telah merusak reputasi profesi perawat. Itu termasuk penyimpangan dan harus ditindaklanjuti.
"Tindakan Williams adalah penyimpangan yang signifikan dari standar yang diharapkan dari seorang perawat terdaftar, dan pada dasarnya tidak sesuai dengan yang tersisa di daftar," perintah dewan.
"Panel berpandangan bahwa temuan dalam kasus khusus ini menunjukkan bahwa tindakan Williams sangat serius, sehingga membiarkannya terus bertugas akan merusak kepercayaan publik terhadap profesi dan NMC sebagai badan pengawas," pungkasnya.
(ams/ahr)
