Alumnus SMAN 3 Semarang Maulana Fatahillah Adzima memilih masuk ke jurusan teknik sipil University of California Berkeley (UC Berkeley) di Amerika Serikat dari 21 universitas lain yang sudah menerima dirinya. Ada alasan khusus mengapa Maulana memilih jurusan tersebut.
"Selama saya mendalami bidang geografi dan kebumian ini saya tertarik terhadap pembangunan di Indonesia terutama di Ibu Kota Negara dan juga permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia dan juga di Semarang," ujarnya di SMAN 3 Semarang, Kamis (6/7/2023).
Jurusan teknik sipil dipilih karena dia peduli terhadap masalah-masalah pembangunan di Indonesia. Dia mencontohkan masalah nyata yang saat ini masih menunggu solusi yakni penurunan muka tanah. Masalah yang masih mengancam kota tempat tinggalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya di Jakarta dan Semarang ini bencana land subsidence atau penurunan permukaan tanah. Jadi saya tertarik untuk bisa memberikan solusi atas permasalahan tersebut sekaligus saya juga sangat tertarik dapat berkontribusi secara langsung untuk pembangunan ke depannya terutama untuk Ibu Kota Negara baru," jelasnya.
UC Berkeley akhirnya dipilih karena universitas itu memiliki jurusan teknik sipil yang dinilai bagus. Jurusan teknik sipil di sana disebutnya mendapat peringkat terbaik ketiga di dunia dan kampusnya juga memiliki peringkat 10 dunia.
Maulana berencana meninggalkan Indonesia untuk menempuh pendidikan di Amerika. Dia sadar betul bahwa apa yang dia capai hari ini juga berkat dukungan banyak pihak terutama kedua orang tuanya.
Cerita-cerita perjuangan orang tuanya juga dinilai bisa membuatnya termotivasi untuk berprestasi.
"Keluarga sendiri sangat support dan sangat mendukung terutama saat saya mengikuti program pelatihan saya persiapan Beasiswa Indonesia Maju sampai saya mendapatkan LoA (Letter of Acceptance) di berbagai universitas-universita di dunia," katanya.
Selain itu, guru-guru di SMAN 3 juga dinilai banyak berjasa bagi dirinya. Segala administrasi yang dibutuhkan semua bisa dipenuhi berkat bantuan sekolah.
selengkapnya baca halaman berikutnya
"Smaga (SMAN 3) juga membantu sekali dalam memberikan motivasi dan nasehat serta saran bagi saya ke depannya," imbuhnya.
Secara khusus, dia mengucapkan terimakasih kepada guru geografinya yakni Pujiono. Gurunya itu merupakan guru yang sejak awal membimbingnya hingga bisa meraih medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional tahun 2021.
Maulana merasa bisa mendapat Beasiswa Indonesia Maju karena kiprahnya dalam olimpiade sains nasional. Dia tercatat dua kali meraih medali perunggu dalam olimpiade tersebut di bidang geografi pada 2021 dan kebumian pada 2022.
"Kalau dari guru saya sangat berterima kasih kepada Bapak Pujiono, karena Bapak Pujiono ini salah satu mentor, dan juga guru yang mendampingi saya selama saya berjuang untuk menjadi medalis olimpiade nasional bidang geografi," ujarnya.