Kisah Korban Kapal Selam Titan Ambil 5.000 Artefak dari Bangkai Titanic

Internasional

Kisah Korban Kapal Selam Titan Ambil 5.000 Artefak dari Bangkai Titanic

Tim detikIN - detikJateng
Rabu, 05 Jul 2023 15:42 WIB
Bangkai kapal Titanic
Bangkai kapal Titanic. Foto: Atlantic Productions/Magellan
Solo -

Salah satu korban kapal selam Titan yang meledak di kedalaman laut, Paul-Henri Nargeolet (77) sudah menyelam ke bangkai Titanic lebih dari 35 kali. Selama sekitar dua dekade, pria Perancis itu memimpin lima ekspedisi untuk mengambil sekitar 5.000 artefak dari bangkai Titanic.

Dilansir detikINET, Rabu (5/7/2023), Paul-Henri Nargeolet yang berjuluk Mr Titanic itu adalah mantan personel Angkatan Laut Perancis. Dia juga direktur perusahaan RMS Titanic Inc yang berbasis di Amerika Serikat. Perusahaan itu yang punya hak mengambil artefak dari Titanic.

Artefak yang diambil dari bangkai Titanic itu meliputi barang-barang sekecil alat cukur hingga yang sebesar lampu gantung. Kegiatan RMS Titanic ini banyak ditentang, terlebih banyak korban jiwa berada di bangkai kapal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RMS Titanic Inc merupakan anak perusahaan Premier Exhibitions. RMS Titanic pertama kali mengklaim hak atas Titanic pada 1986 dan diberikan hak tersebut melalui perintah pengadilan.

Saat itu beberapa orang menganggap RMS Titanic dan Nargeolet sebagai perampok makam berteknologi tinggi. RMS Titanic juga memicu debat mengenai apakah perusahaan swasta boleh memiliki hak atas artefak sejarah yang diyakini para kritikus untuk kepentingan publik.

ADVERTISEMENT

RMS Titanic mengatakan misinya "menjelajahi bangkai kapal Titanic dan wilayah laut sekitarnya, memperoleh bahan oseanografi dan data ilmiah, dan menggunakan data dan artefak yang diambil untuk verifikasi sejarah, pendidikan ilmiah, dan kesadaran publik," seperti dikutip dari detikINET.

Untuk diketahui, perusahaan ini sering bekerja sama dengan organisasi lain untuk pelestarian sejarah Titanic. Di antaranya dengan menggelar pameran artefak yang menampilkan memorabilia Titanic.

Pada 2016, Premier Exhibitions dan RMS Titanic mengajukan kebangkrutan dan dapat melelang koleksinya. Saat itu Robert Ballard, penemu bangkai Titanic, dan James Cameron, sutradara film Titanic, mendukung gerakan mengambil koleksi dari tangan pemilik dan kolektor pribadi, namun gagal. Lelang pun tak pernah terjadi. RMS Titanic hingga kini masih memiliki koleksinya.

Saat ditanya tentang etika mengambil artefak Titanic dalam wawancara dengan Forbes pada tahun 2012, Nargeolet mengaku percaya koleksi tersebut akan membantu pendidikan dan pelestarian sejarah Titanic, meski para pencelanya memiliki kekhawatiran yang sah.

"Saya ingat bicara dengan salah satu dari mereka, seorang wanita, yang mengatakan 'saya tak suka apa yang Anda lakukan karena ayah saya meninggal di kapal'. Saya baik-baik saja dengan itu. Tapi saya telah bertemu dengan penyintas lain yang menyukai apa yang kami lakukan. Mereka percaya ini membantu menjaga kapal dan warisannya tetap hidup," kata Nargeolet, dikutip detikINET dari Insider.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads