Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Solo Tiba, 2 Jemaah Diturunkan di Medan

Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Solo Tiba, 2 Jemaah Diturunkan di Medan

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 05 Jul 2023 08:35 WIB
Jemaah Haji Kloter 1 tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Rabu (5/7/2023).
Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Kelompok Terbang (Kloter) satu jemaah haji Debarkasi Solo telah tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali pagi ini. Dua orang jemaah terpaksa diturunkan di Bandara Kualanamu Medan.

"Jumlah jemaah haji Kloter satu ini ada 360 jemaah. Ada mutasi masuk satu jemaah dari Kabupaten Pekalongan. Kemudian ada dua jemaah yang terpaksa turun di Medan. Satu karena sakit dan satu pendampingnya, istrimya," kata Ketua PPIH Embarkasi Solo, Musta"in Ahmad, dalam sambutannya pada serah terima jemaah di gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan, Boyolali Rabu (5/7/2023).

Jemaah haji Kloter satu dari Kabupaten Grobogan ini mendarat di bandara Adi Soemarmo, Boyolali pukul 04.38 WIB. Sejumlah jemaah langsung melakukan sujud syukur setelah turun dari pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka kemudian dibawa ke Asrama Haji Donohudan (AHD), Ngemplak, Boyolali. Tiba di AHD pukul 05.26 WIB dan langsung diarahkan masuk ke gedung Muzdalifah, lokasi serah terima jemaah dengan petugas haji daerah.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menyambut kedatangan kloter satu ini. Taj Yasin hadir dalam acara serah terima jemaah dari PPIH ke petugas haji daerah.

ADVERTISEMENT

Musta'in menjelaskan, Kloter satu ini saat diberangkatkan ke Tanah Suci berjumlah 360 jemaah. Ada satu jemaah kloter satu yang wafat di Arab Saudi.

Saat pemulangan ke Indonesia, jemaah tetap kembali berjumlah 360 orang. Karena ada mutasi masuk satu jemaah dari Kabupaten Pekalongan.

"Dari 360 ini karena alasan kesehatan dirawat di Medan. Turun di Kualanamu. Satu orang sakit atas nama Muhani, 75 tahun dan pendampingnya, istri atas nama Mukazinah, umur 68 tahun," jelasnya.

Sementara itu Koordinator Petugas Daerah Provinsi Jateng, Hairudin, menjelaskan kondisi Muhani, jemaah yang sakit dan diturunkan di Medan.

"Kondisinya sudah mengkhawatirkan kalau dilanjut ke Solo. Karena mestinya harus dipasang oksigen. Tapi kan peralatan kita kurang memadai. Sehingga kita turunkan untuk dirawat di rumah sakit di Medan," terang Hairudin.

Dikemukakan dia, kondisi Muhani dari awal saat akan diberangkatkan pulang ke Indonesia memang sudah dalam kondisi sakit. Kondisi fisiknya kurang sehat.

"Namun saat itu karena pertimbangan kemanusiaan, kami ingin menyatu dengan beliau dan dokter menyatakan juga nggak ada masalah, akhirnya dia tetap naik. Walaupun sempat mau direkomendasikan untuk (mutasi) kloter 4, 6 atau 7 gitu," imbuhnya.

Tetapi di dalam perjalanan, saat transit di Bandara Kualanamu Medan, jemaah itu diturunkan untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Medan. Istrinya, juga ikut turun untuk mendampinginya.




(sip/sip)


Hide Ads