Pemerintah Kabupaten Wonogiri saat ini terus menginventarisir dampak dari gempa bumi yang berpusat di Bantul beberapa hari lalu. Mereka juga menyiapkan anggaran untuk perbaikan.
Hingga kini tercatat ada 192 rumah dan 19 fasilitas umum (fasum) di Wonogiri yang terdampak gempa Bantul Jumat (30/7) malam lalu. Bangunan itu tersebar di 12 kecamatan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Wonogiri, Teguh Setiyono menyebut nilai kerusakan akibat gempa ditaksir Rp 773.775.000. Sementara untuk nilai kerugian akibat gempa ditaksir Rp 695.600.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total nilai kerusakan dan kerugian ditaksir Rp 1.469.375.000,' kata Teguh, Minggu (2/7/2023).
Selain rumah milik warga, lanjutnya, ada 19 fasilitas umum yang mengalami kerusakan. Fasilitas umum itu terdiri dari 2 SMP, 1 SMK, 3 masjid, 2 balai desa, 3 balai dusun dan 1 pos ronda.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyebut bahwa dampak yang ditimbulkan dari gempa tersebut rata-rata berupa kerusakan ringan.
"Retak ringan. Prinsip dasarnya kami siap menangani pasca gempa ini. BTT siap, organisasi dinas kami siap, personel kami juga siap," kata Joko.
Pihaknya berjanji akan memberikan bantuan untuk melakukan perbaikan terhadap bangunan yang rusak akibat gempa. Bantuan itu dianggarkan melalui belanja tak terduga (BTT).
"Dari penganggaran 2022, BTT kami masih ada Rp 5 Miliar. Dana ini bisa digunakan, sebelum 14 hari pasca kejadian bisa. Segera kami cepat (proses administrasi)," ungkap Joko.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,4 yang berpusat di Bantul yang terjadi pada Jumat malam lalu terasa cukup kuat hingga di Wonogiri.
(ahr/ahr)