Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo buka suara terkait adanya sejumlah baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertebaran di Solo. Menurut Bawaslu keberadaan baliho tersebut belum bisa dimaknai sebagai alat peraga kampanye.
Ketua Bawaslu Kota Solo, Budi Wahyono mengatakan sampai saat ini tahapan kampanye belum ditetapkan oleh KPU. Selain itu juga belum ada penetapan calon presiden hingga legislatif resmi yang terdaftar di KPU.
"Jumlah ataupun spek atau ukuran alat peraga kampanye juga belum ditetapkan oleh KPU," katanya kepada detikJateng, Minggu (2/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga baliho maupun spanduk yang terpasang sekarang belum bisa dinamai sebagai alat peraga kampanye. Menurutnya, saat ini ada ruang untuk sosialisasi sebelum tahapan kampanye dimulai.
"Sehingga baliho ataupun spanduk yang terpasang sekarang belum bisa dimaknai sebagai alat peraga kampanye. Saat ini ada ruang sosialisasi sebelum tahap kampanye itu dimulai," ujarnya.
Hanya saja, kata Budi terkait pemasangan baliho atau spanduk tersebut wajib mematuhi regulasi yang ada. Dan hal aturan tersebut telah diatur dalam Perwali.
"Pemasangan baliho atau spanduk tersebut wajib mematuhi regulasi Perwali yang ada. Sehingga kalau pemasangan tidak sesuai maka diterbitkan oleh Satpol PP selaku penegak Perda," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Baliho bergambar Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertebaran di beberapa titik di Kota Solo. Salah satunya terpasang di Flyover Manahan.
Gambar tersebut memperlihatkan Jokowi dan Prabowo yang sama-sama mengenakan kemeja berwarna putih. Lalu ada gambar samar Jokowi dan Prabowo berpelukan serta terdapat tulisan 'Untuk Indonesia Terus Maju'.
Dikonfirmasi mengenai pemasangan baliho tersebut, Ketua DPC Partai Gerindra Ardianto Kuswinarno mengaku tidak tahu siapa yang memasang. Dirinya mengetahui gambar tersebut juga terpasang di beberapa titik seperti di Jalan Ahmad Yani Colomadu, Flyover Manahan, dan di dekat Tugu Makutho.
"Yang masang nggak tahu saya. Kita nggak tahu," katanya dihubungi detikJateng, Kamis (28/6) lalu.
(apl/apl)