Musim layang-layang memakan korban di Klaten. Dua orang mengalami luka serius di bagian leher akibat terjerat benang layang-layang.
"Kejadiannya saya mau jemput ayah saya kemarin sore tadi sekitar jam 17.00 WIB di Umbul Manten. Posisi saya gendong anak di depan," ungkap Ita (26) warga Dusun Jantirejo, Desa Sidowayah, Polanharjo kepada detikJateng, Sabtu (1/7/2023) pagi.
Diceritakan Ita, saat kejadian dirinya melintas mengendarai sepeda motor di jalan tengah sawah arah Umbul Manten. Mendadak lehernya tersangkut sesuatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu tiba-tiba aja kaya ada yang nyangkut di leher. Kejadiannya di timur Umbul Manten jalan tengah sawah," jelas Ita.
Setelah dicek, lanjut Ita, ternyata yang tersangkut di lehernya adalah benang layang-layang. Benang itu membuat luka gores hingga lehernya mengeluarkan darah.
"Benang layang-layang ternyata. Mau tak samperin tapi anak saya nangis ngeliat leher saya berdarah maka saya langsung pergi dan sampai rumah saya kasih obat merah," imbuh Ita.
Oleh Ita, kejadian itu diunggah di media sosial agar menjadi perhatian bersama. Ita berharap tidak ada korban lagi.
"Saling mengingatkan aja untuk yang suka main layangan. Adiknya, kakaknya, anaknya, ponakannya, saudara, atau temannya dingatkan hati-hati kalau main layangan jangan di sembarang tempat karena sangat membahayakan orang lain," pungkas Ita.
Selain Ita, kejadian serupa juga menimpa Zaki (34), warga Desa/Kecamatan Karangdowo. Zaki mengaku juga terjerat benang layang-layang di jalan Pedan-Karangdowo, 24 Juni lalu.
"Lokasi di jalan Pedan-Karangdowo saat sore saya pulang kerja. Sampai di jalan timur pabrik Kusuma Nanda tiba-tiba leher saya ketarik sesuatu, saya pikir itu tas yang saya cangkol di leher," kata Zaki kepada detikJateng.
Dirinya, sambung Zaki, berhenti mengecek ternyata tersangkut benang layang-layang. Sesampainya di rumah, Zaki baru menyadari jika lehernya berdarah.
"Sampai rumah ternyata leher saya luka. Sampai rumah saya bersihkan dengan air infus dan obat merah," imbuh Zaki.
(aku/aku)