.webp)
Halaman RS Roemani menjadi salah satu tempat diselenggarakannya salat Idul Adha 1444 H sesuai dengan keputusan PP Muhammadiyah. Masyarakat berbondong-bondong memenuhi halaman rumah sakit tersebut untuk mengikuti salat Idul Adha pertama setelah status pandemi dicabut.
Pantauan detikJateng di halaman RS Roemani, Wonodri, Semarang, Rabu (28/6/2023) terlihat para jemaah mulai melaksanakan salat sekitar pukul 06.30 WIB. Salat dipimpin oleh imam ustaz Imam Suprapto.
Tak hanya memenuhi halaman, saf jemaah juga melebar hingga jalan-jalan yang berada di depan rumah sakit. Akses pintu depan rumah sakit juga ditutup sementara kecuali untuk ambulans yang membawa pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk jemaah saya belum bisa memperkirakan mungkin ada di antara ribuan untuk nominalnya kami tidak bisa memperkirakan tapi alhamdulillah semakin tahun jemaah semakin meningkat," ujar Ketua Panitia Hari Besar Islam PD Muhammadiyah Semarang Raad Noor Fattah saat di lokasi.
 Jemaah usai melaksanakan salat Idul Adha 1444 H di halaman RS Roemani Semarang, Rabu (28/6/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng |
Pihaknya juga sudah menyiapkan skema apabila jemaah membludak seperti saat salat Idul Fitri beberapa waktu lalu. Termasuk untuk jalur masuk ambulans yang ingin menuju ruang IGD.
"Ini tidak sampai membludak tapi kami panitia sudah mengantisipasi kita sudah menyiapkan jalur ambulansnya dan menutup akses kecuali untuk darurat," jelasnya.
Penyembelihan hewan kurban juga akan langsung dilaksanakan pagi ini tak jauh dari rumah sakit.
"Untuk penyembelihannya Insyaallah kami dari Masjid At Taqwa mendapatkan 4 sapi dan 7 kambing," sambungnya.
 Jemaah usai melaksanakan salat Idul Adha 1444 H di halaman RS Roemani Semarang, Rabu (28/6/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng |
Warga Tembalang, Saefullah (54) yang ikut berjamaah di sini juga merasakan bagaimana suasana perbedaan salat Idul Adha tahun ini. Dia bersyukur status pandemi sudah dicabut.
"Salat Idul Adha ini suasananya sudah sangat ramai ya karena juga kan pandemi sudah dicabut jadi masyarakat antusias untuk melaksanakan kegiatan ini dengan berduyun-duyun sebagai syiar Islam semoga kondisi seperti ini terus berlanjut dan tidak ada pandemi lagi," katanya.
"Dibanding tahun kemarin, tahun ini lebih ramai ya, lebih bagus karena situasinya ya, kalau dulu kan sangat mencekam bahkan masyarakat mau berkumpul saja kan ketakutan sekarang ini kita bisa lebih bebas apalagi melaksanakan kegiatan ibadah," lanjut dia.
(apl/apl)
