Respons Gibran dan Relawan Jokowi soal Ganjar Dibully Usai Telepon Heru Budi

Round-Up

Respons Gibran dan Relawan Jokowi soal Ganjar Dibully Usai Telepon Heru Budi

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 27 Jun 2023 06:25 WIB
Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo melakukan blusukan di daerah Pademangan Barat, RW.12, Jakarta Utara, Minggu (25/6/2023).
Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo melakukan blusukan di daerah Pademangan Barat, RW.12, Jakarta Utara, Minggu (25/6/2023). Foto: Dok. PDIP
Solo -

Calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo dibully karena menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai mendapat curhatan warga. Begini tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Andi Gani Nena Wea.

Gibran: Biar Warga yang Menilai

"Nek aku ora pie-pie (kalau aku nggak gimana-gimana), biar warga yang menilai. Kalau aku cuma menyimak," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat dimintai komentarnya oleh wartawan, Senin (26/6/2023).

Gibran mengatakan, koordinasi antardaerah merupakan hal biasa dan akan lebih baik jika antar daerah saling mengenal. Gibran memberikan contoh di Solo Raya. Selama menjabat Wali Kota Solo, dia sering mendapat keluh kesah dari warga di luar Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kami di Solo sering gitu, misal ada masukan, keluhan, dari warga Colomadu Karanganyar, warga Solo Baru, masuknya ke sini ya nggak apa-apa. Koordinasi 'Bu, Pak ini ada warga', biasa gitu. Kan koordinasi antar wilayah hal biasa," ujar Gibran.

"Nak iki (kalau ini) aku bicara Solo Raya lho ya, sing penting ora kadohan (yang penting tidak kejauhan), sing penting kenal dekat bupatine (bupatinya)," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Gibran juga mengakui kadang ada komentar dari netizen yang menohok. Tapi ia kembalikan lagi kepada warga agar menilai sendiri.

"Itu warga yang menilai, tapi komen-komen yang memang seperti itu," ucapnya.

Gibran menambahkan, Ganjar sepertinya juga sudah sering blusukan ke luar daerah. "Saya kan nggak ikut blusukannya Pak Ganjar, nggak tahu. Ketok'e (sepertinya) beliau sudah ke mana ke mana, ngopo (kenapa) ditanyakan? (Soal dibully) Tanya saja ke Pak Ganjar," ujarnya.

Gibran kembali menegaskan bahwa koordinasi antar wilayah merupakan hal yang biasa dilakukan antar pemimpin daerah. Dengan koordinasi tersebut, keluhan warga bisa ditindaklanjuti.

"Ya koordinasi antar wilayah kan hal biasa. Saya tadi kan ngasih contoh yang Solo Raya loh ya, tidak jauh-jauh, bupatinya sudah dekat dan saling kenal dan nantinya di-followup," pungkas Gibran.

Andi Gani: Saya Heran

Sementara itu, Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Andi Gani Nena Wea mengaku heran ketika aksi Ganjar menyampaikan keluhan warga ditanggapi dengan bully.

"Saya heran (kenapa Ganjar dibully). Hal itu sangat biasa dilakukan tokoh atau pejabat publik di manapun untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan pribadi," kata Andi dalam keterangan yang diperoleh detikJateng, Senin (26/6/2023).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Yang dilakukan Mas Ganjar sangat wajar. Mas Ganjar juga pasti menyadari lingkup kewenangannya di Jawa Tengah, karena itu beliau menghubungi Pj Gubernur DKI dan Sekda DKI untuk menyampaikan masalah warga," imbuhnya.

Andi menyebut, menghubungi pejabat berwenang untuk menyelesaikan masalah merupakan hal wajar. Ia mencontohkan dirinya sebagai Presiden ASEAN Trade Union Council (ATUC) sering menghubungi pejabat-pejabat daerah bahkan menteri saat melakukan kunjungan kerjanya. Terutama jika ada masalah ketenagakerjaan.

"Saya sering menghubungi Menko Polhukam, Pak Mahfud MD, dan respons beliau sangat cepat dalam menanggapi masalah masyarakat yang berkaitan dengan hukum dan keamanan, apalagi soal urusan buruh," jelasnya.

Dilansir detikNews sebelumnya, Ganjar menelepon Heru saat blusukan di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (24/6). Ia mendapat curhatan dari warga soal pasar sepi dan retribusi yang mereka anggap memberatkan.

Ganjar saat itu mengambil ponsel dan menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi. Namun, Heru sedang ada acara kemudian dialihkan ke Sekda DKI Jakarta, Joko Agus.

"Ini saya lagi di Pasar Anyar Bahari, permasalahan pertama mereka kepingin pembayaran retribusi itu berat boleh nggak diringanin?" kata Ganjar kepada Joko dalam sambungan telepon.

"Nggih," jawab Joko.

Esoknya, Ganjar mengaku heran karena ada yang membully dirinya. Menurutnya apa yang dilakukan terkait pelayanan publik dan pejabat berwenangnya ia kenal.

"Ini soal pelayanan publik biasa saja. Karena kemarin saya datang ke salah satu pasar saya telepon Pak Gubernur DKI, saya telepon Pak Sekda DKI yang kebetulan dua-duanya saya kenal, terus diupload, kok dibully ya?" kata Ganjar kepada wartawan di Jati Padang, Jakarta Selatan, Minggu (25/6), dikutip dari detikNews.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)


Hide Ads