Ganjar Dibully gegara Telepon Heru Budi, Relawan Jokowi Ikut Heran

Ganjar Dibully gegara Telepon Heru Budi, Relawan Jokowi Ikut Heran

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 26 Jun 2023 20:08 WIB
Musra relawan Jokowi di Banten. Dewan Pengarah Musra Banten Andi Gani menyebut Ganjar Pranowo jadi capres teratas.
Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Andi Gani Nena Wea. (Foto: Bahtiar Rifa'i/detikcom)
Semarang -

Calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo disebut dibully karena menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono setelah mendapat curhatan warga. Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Andi Gani Nena Wea membela Ganjar.

Andi Gani mengatakan dirinya heran ketika aksi Ganjar menyampaikan keluhan warga itu ditanggapi dengan bully. Menurutnya, tujuan aksi itu bukan untuk kepentingan Ganjar, tapi untuk masyarakat.

"Saya heran (kenapa Ganjar dibully). Hal itu sangat biasa dilakukan tokoh atau pejabat publik di manapun untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan pribadi," kata Andi dalam keterangan yang diperoleh detikJateng, Senin (26/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dilakukan Mas Ganjar sangat wajar. Mas Ganjar juga pasti menyadari lingkup kewenangannya di Jawa Tengah, karena itu beliau menghubungi Pj Gubernur DKI dan Sekda DKI untuk menyampaikan masalah warga," imbuhnya.

Andi menyebut, menghubungi pejabat berwenang untuk menyelesaikan masalah merupakan hal wajar. Ia mencontohkan dirinya sebagai Presiden ASEAN Trade Union Council (ATUC) sering menghubungi pejabat-pejabat daerah bahkan menteri saat melakukan kunjungan kerjanya. Terutama jika ada masalah ketenagakerjaan.

ADVERTISEMENT

"Saya sering menghubungi Menko Polhukam, Pak Mahfud MD, dan respons beliau sangat cepat dalam menanggapi masalah masyarakat yang berkaitan dengan hukum dan keamanan, apalagi soal urusan buruh," jelasnya.

Dikutip dari detikNews, Ganjar menelepon Heru saat blusukan di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (24/6/2023). Ia mendapat curhatan dari warga soal pasar sepi dan retribusi yang mereka anggap memberatkan.

Ganjar saat itu mengambil ponsel dan menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi. Namun, Heru sedang ada acara kemudian dialihkan ke Sekda DKI Jakarta, Joko Agus.

"Ini saya lagi di Pasar Anyar Bahari, permasalahan pertama mereka kepingin pembayaran retribusi itu berat boleh nggak diringanin?" kata Ganjar kepada Joko dalam sambungan telepon.

"Nggih," jawab Joko.

Esoknya, Ganjar mengaku heran karena ada yang membully dirinya. Menurutnya apa yang dilakukan terkait pelayanan publik dan pejabat berwenangnya ia kenal.

"Ini soal pelayanan publik biasa saja. Karena kemarin saya datang ke salah satu pasar saya telepon Pak Gubernur DKI, saya telepon Pak Sekda DKI yang kebetulan dua-duanya saya kenal, terus diupload, kok dibully ya?" kata Ganjar kepada wartawan di Jati Padang, Jakarta Selatan, Minggu (25/6).




(aku/dil)


Hide Ads