Penerimaan Peserta Didik (PPD) online tingkat SDN tahun ajaran 2023-2024 sudah selesai. Dari hasil seleksi, ada sejumlah sekolah yang kekurangan siswa dan ada yang sudah dimerger namun tetap tidak memenuhi kuota.
Alur PPD tingkat SD Negeri di Kota Semarang dimulai dengan pra pendaftaran online pada 12-16 Juni 2023. Kemudian diikuti daftar online, pengumuman online, dan daftar ulang online yang berakhir tanggal 23 Juni 2023. Hari pertama sekolah dimulai 17 Juli 2023.
Dilihat detikJateng dari website ppd.semarangkota.go.id yang memperlihatkan hasil seleksi tahun ini, berikut daftar beberapa sekolah dengan jumlah siswa yang lolos pendaftaran online namun belum memenuhi kuota:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. SDN Karangtempel, kuota 28, diterima 9
2. SDN Wonodri, kuota 28, diterima 10
3. SDN Karangkidul, kuota 28, diterima 6
4. SDN Sekayu, kuota 28, diterima 13
5. SDN Gabahan, kuota 28, diterima 4
6. SDN Mangkang Kulon 03, kuota 28, diterima 12
7. SDN Petompon 03, kuota 28, diterima 7
8. SDN Plalangan 02, kuota 28, diterima 10
9. SDN Mangunsari 01, kuota 28, diterima 15
10. SDN Bugangan 02, kuota 28 CPD, diterima 6
11. SDN Bugangan 01 kuota 28 CPD, diterima 8
12. SDN Karangkidul, kuota 28, diterima 6
13. SDN Mangunharjo (Tugu) kuota 28, diterima 16
14. SDN Pakintelan 02, kuota 28, diterima 12
15. SDN Candi 03, kuota 28, diterima 11
16. SDN Ngaliyan 04, kuota 28, diterima 13
17. SDN Ngaliyan 05, kuota 28, diterima 8
18. SDN Pedalangan 01, kuota 28, diterima 6
19. SDN Srondol Kulon 03, kuota 28, diterima 11
20. SDN Jomblang 03, kuota 56, diterima 30
21. SDN Jomblang 04, kuota 28, diterima 0
Kepala SDN Gabahan, Siti Marfuah membenarkan tahun ini hanya 4 anak yang lolos PPD online dan masuk ke sekolahnya dari kuota 28 kursi. Saat ditanya apakah akan dilakukan langkah jemput bola dan membuka pendaftaran offline, ia juga membenarkan.
"Ya, karena untuk kuota," kata Siti kepada wartawan lewat pesan singkat, Senin (26/6/2023).
Apakah ada langkah untuk memperluas jangkauan zonasi, Siti menyatakan tidak ada. Namun menurutnya, untuk tambahan jumlah peserta didik bisa datang dari mereka yang tidak diterima di sekolah pilihan sebelumnya.
"Biasanya menunggu orang tua yang anaknya tidak diterima di sekolah pilihannya," imbuhnya.
Pernyataan Wali Kota Semarang ada di halaman selanjutnya.
Ternyata meski datanya masih tampil, SDN Jomblang 04 kini sudah merger dengan SDN Jomblang 03. Uniknya, meski sudah digabung dan memiliki kuota 56 kursi, ternyata yang terisi tak sampai separuh atau tepatnya 30 peserta didik.
Salah satu pegawai di SDN Jomblang 03 yang enggan dikutip namanya membenarkan sudah sejak 2021 merger dilakukan antara dua sekolah yang letaknya berdekatan tersebut. Pihak sekolah sudah berupaya melakukan jemput bola dan mendata jumlah anak usia sekolah di wilayah zonasinya.
"Betul sudah merger sejak 2021," kata pegawai tersebut.
Sementara itu Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita mengatakan akan ada rapat terkait sekolahan yang kekurangan siswa. Beberapa kendala yang dialami masyarakat saat PPD juga akan dibahas, salah satunya terkait cakupan zonasi.
"Nanti saya akan diskusi dengan Pak Bambang (plt Kadisdik), nanti kita akan koordinasikan karena sekarang zona itu kan kadang rumahnya dekat tapi tidak masuk di zona. Makanya nanti saya akan inventarisir. Kami akan segera rapatkan, jangan sampai SD itu kekurangan murid," jelas Ita di Balai Kota Semarang.
Soal menggabungkan sekolah atau merger, Ita menyatakan hal itu tidak bisa serta merta dilakukan karena harus ada kajian dan proses yang harus dilalui.
"Ya kalau kita, itu (merger) pasti perlu kajian," terangnya.
Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)