Serangan monyet ke permukiman membuat warga Dusun Bangseng, Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo resah. Setiap hari, puluhan ekor monyet datang dan menjarah makanan baik di warung, kebun, dan rumah warga.
Salah seorang warga, Fahri Wicaksono, dia sampai harus membawa ketapel saat menjaga warungnya. Sebab, monyet itu sering menjarah dagangannya.
"Bawa ketapel untuk menakut-nakuti monyet, karena sering ke sini mengambil jajanan kayak snack," kata Fahri kepada awak media, Senin (26/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, monyet yang datang cukup banyak, dan hampir setiap hari. Hal itu membuatnya resah.
"Kalau sampai merusak, mengacak-acak tidak. Tapi setiap hari mengambil jajanan," ujarnya.
Dusun Bangseng sendiri memang berada di kawasan perbukitan. Kawanan monyet itu mendatangi perkampungan warga untuk mencari makan.
Warga lain, Trisni mengatakan, sudah tiga tahun terakhir ini kawanan monyet itu sering masuk ke pemukiman warga.
Padahal dulu, lanjutnya, kawanan monyet ini turun gunung hanya saat musim kemarau panjang, karena stok makanannya di hutan menipis. Sedangkan saat ini monyet tersebut sering turun ke permukiman tanpa mengenal musim.
Tak hanya menjarah makanan, dan merusak kebun warga. Bahkan kawanan monyet itu juga sering merusak rumah warga.
"Biasanya kalau turun satu, semua turun. Jumlahnya puluhan, sekitar 50 ekor. Suka jatuhin genteng. Talang dari aluminium itu kan berisik, suka dibuat mainan. Kalau ada anak bayi, jadi nggak bisa tidur," kata Trisni.
Bahkan, saat Lebaran lalu, kawanan monyet itu tidak takut datang ke rumah warga untuk mencari makanan meski ramai orang.
"Kalau Lebaran, malah kayak saudara sendiri. Datang ke sini, duduk nyantai gitu," ujarnya
Warga mengaku pasrah dengan keadaan ini. Sebab, setiap kali kawanan monyet diusir, dan ditakut-takuti, mereka masih terus kembali.
(ahr/aku)