Hasil autopsi mayat wanita berinisial YSAP (22), warga Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar sudah keluar. Jasadnya diperiksa di RSUD dr Moewardi Solo.
Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiyono mengatakan ada empat poin yang dapat disimpulkan dari hasil autopsi tersebut. Yang pertama, terdapat luka memar di leher sampai saluran napas bagian dalam korban.
"Terdapat tanda tanda mati lemas atau kekurangan oksigen. Kemudian, penyebab kematian karena adanya sumbatan jalan nafas sehingga mati lemas, atau kekurangan oksigen," kata Wikan saat dihubungi detikJateng, Jumat (23/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesimpulan yang terakhir adalah perkiraan waktu kematian korban. Yang mana dokter forensik memperkirakan waktu kematian antara 12 jam sampai 24 jam, sebelum korban diperiksa.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami penyebab korban kekurangan oksigen tersebut, hingga meninggal dunia.
"Entah dicekik, atau dijerat, atau ada penyebab lain, kami belum tau pasti. Masih kita dalami," ujarnya.
Disinggung apakah kematian YSAP akibat dibunuh, Wikan mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Masih kita perdalam dulu (dugaan kasus pembunuhan)," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya saat jasad perempuan itu ditemukan, terdapat darah yang keluar dari hidung, dan mulut. Selain itu, ditemukan luka pada kaki sebelah kiri.
Kondisi jenazah tergeletak dan ditutupi daun pisang. Selain itu, perhiasan korban berupa dua cincin, dan satu kalung masih menempel pada tubuh korban.
(sip/sip)