Polemik Sekuriti Masjid Zayed Dipecat gegara Tip Berujung Dipekerjakan Lagi

Round-Up

Polemik Sekuriti Masjid Zayed Dipecat gegara Tip Berujung Dipekerjakan Lagi

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 20 Jun 2023 06:30 WIB
Suasana di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Minggu (18/6/2023) sore.
Suasana di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Minggu (18/6/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Salah satu sekuriti di Masjid Sheikh Zayed Solo, Eko Setiawan (sebelumnya ditulis inisial DES) dipecat usai menerima tip dari pengunjung. Jadi polemik, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turut turun tangan. Kini Eko dipekerjakan lagi.

"Ini baru ada tawaran dari pihak manajemen dari vendornya untuk di kantor dulu habis itu dikembalikan (ke masjid)," kata Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed Solo, Munajat kepada detikJateng, Senin (19/6/2023).

Munajat mengatakan rekan kerja Eko meminta agar yang bersangkutan langsung bekerja di Masjid Sheikh Zayed. Alasan rekan kerja Eko, lantaran kesalahan yang bersangkutan dinilai tidak fatal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meminta kalau bisa langsung dipekerjakan kembali, karena kesepakatan belum ada sejak awal. Tapi itu bukan dari pengurus ya, yang memberhentikan bukan pengurus," ujarnya.

Munajat menyampaikan sampai saat ini pihaknya masih memediasi PT Arsa, vendor outsourcing Masjid Sheikh Zayed, dengan pekerjanya. Terkait pekerjaan Eko di kantor, Munajat mengaku belum tahu berapa lama. Dirinya meminta agar yang bersangkutan bisa bekerja kembali di Masjid Zayed.

ADVERTISEMENT

"Belum tahu berapa lama kita, terus nanti permintaan kita, kita ingin dikembalikan seperti biasa. Ini bukan mayor kesalahannya, dan ini aturan belum jelas dari vendor sendiri. Sebelumnya belum ada aturan sendiri," ujar dia.

Sementara itu, Eko menolak jika harus kembali dipekerjakan namun tidak di masjid. Eko mengaku sudah mendapat tawaran dari PT Arsa untuk bekerja kembali tetapi ditempatkan di kantor.

"Info terakhir saya disuruh masuk lagi tapi jaga di kantor Arsa bukan di masjid tapi saya tolak," kata Eko kepada detikJateng, Senin (19/6).

Dirinya mengaku menolak tawaran tersebut lantaran tuntutan dari teman-teman kerja untuk bisa kembali bekerja di masjid. Sehingga dirinya lebih memilih untuk kembali bekerja di masjid bukan di kantor PT Arsa.

Eko menghargai perjuangan rekan kerjanya yang telah membelanya agar tidak dipecat hingga melakukan aksi secara bersamaan.

"Saya menolak soale tuntunan temen-temen, saya kembali bekerja di Masjid dan saya menghargai perjuangan temen-temen yang menginginkan saya kembali bekerja di masjid bukan di kantor Arsa," bebernya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Mengenai pemecatan yang sempat menimpanya, Eko mengakui bahwa dia memang pernah menerima tip dari pengunjung. Hanya saja saat itu belum ada larangan bagi sekuriti untuk menerima tip.

"Kalau besaran saya lupa karena dikumpulkan, kalau pas dikasih itu rata-rata Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Yang beredar itu sekitar Rp 5 ribu," jelasnya.

Setelah ini, Eko berharap aturan mengenai menerima tip lebih diperjelas lagi. Meski begitu, ia mengaku lega bisa kembali bekerja di Masjid Zayed.

"Harapannya bisa diperjelas lagi aturannya, tapi ini saya lega, alhamdulillah," pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Facility Manager PT Arsa Dhadang Setyohadi enggan menanggapi hal tersebut. Dirinya menyerahkan kepada pengurus Masjid Zayed.

"Yang pasti kami masih memediasi, tapi kemarin sebelum ada pertemuan dengan rekan-rekan semua itu kan ada arahan dari pengurus untuk nanti tidak memberikan konfirmasi apa pun. Nanti yang menyampaikan pihak pengurus," ujarnya.

Dia menegaskan terbuka untuk melakukan mediasi dengan pihak sekuriti. "Dari pihak kami mediasi sangat dimungkinkan, tapi untuk semua kami serahkan ke pengurus," terangnya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan terkait persoalan Eko sekuriti outsourcing Masjid Sheikh Zayed yang dipecat gegara menerima tip dari pengunjung. Gibran mengaku sudah menyelesaikan persoalan itu dan EKo batal dipecat.

"Ceritanya panjang intinya di outsourcing. Intinya wis tak rampungke (sudah saya selesaikan)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (19/6).

Gibran menyebut sekuriti itu batal dipecat. Menurutnya, hal ini merupakan persoalan dengan pihak ketiga atau vendor.

"Nggak jadi dipecat kok, iya dipindah nanti tak rampungke (saya selesaikan) ya. Soalnya ini pihak ketiga, aku wis (sudah) komunikasi juga kok," ungkapnya.

Gibran mengakui perlu ada evaluasi antara pihak manajemen PT Arsa sebagai pihak ketiga untuk pekerja. Menurut Gibran, ini bukan pertama kali persoalan antara PT Arsa dengan pekerjanya.

"Iya perlu dievaluasi manajemennya, iya kemarin juga dapat cerita dari temen-temen yang ikut Arsa itu. Nanti tak rampungke itu," bebernya.

Untuk diketahui, karyawan outsourcing yang bekerja di Masjid Raya Sheikh Zayed melayangkan petisi ke PT Arsa yang menjadi pihak ketiga untuk pengelolaan di masjid hadiah Pangeran UEA itu. Petisi itu dilayangkan lantaran adanya salah satu sekuriti yang dipecat karena menerima tip.

Petisi tersebut berisikan agar sekuriti berinisial DES yang dipecat itu bisa kembali bekerja di Masjid Zayed. Petisi tersebut sudah diberikan kepada PT Arsa pada Minggu (18/6) sore, dan ditandatangani oleh 140 karyawan dari PT Arsa yang bekerja di Masjid Zayed.



Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads