Angka prevalensi stunting di Brebes tertinggi dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan perlu ada penanganan khusus untuk mengurangi jumlah stunting tersebut.
"Saya minta Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan sama Menteri Desa turun di Brebes. Semua pihak yang terkait dengan pembangunan datang dan langsung mengatasi stunting," tegas Muhaimin Iskandar saat kunjungan kerja di Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Minggu (18/6/2023).
Menurut Cak Imin, masyarakat saat ini sudah memahami soal stunting. Mereka pun semangat dalam turut mengentaskan nasalah nasional ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, lanjutnya, ada satu yang kurang yaitu anggaran. Karenanya, Cak Imin mengusulkan agar tiap desa diberi anggaran Rp 5 miliar.
"Kita melihat ibu-ibu semangat, berani tampil dalam mengatasi stunting, tapi kekurangannya adalah anggaran. Mari kita segera turunkan anggarannya untuk atasi stunting di Brebes. Saya sudah usulkan satu desa dapat anggaran Rp 5 miliar," terangnya.
Terpisah, Direktur Pengembangan Sosial Budaya Ditjen PDP Kemendes Teguh Hadi Sulistiono menyebut, khusus Kabupaten Brebes, angka prevalensi stunting tertinggi di Jateng. Menurut data, angka stunting berada di 29,1 persen dan berada di atas angka stunting nasional.
"Karena angka stunting Brebes masih 29,1 persen, masih tinggi. Di atas rata-rata angka stunting nasional," kata Teguh.
"Itu kan kenapa kegiatan ini kita adakan di Brebes. Karena stunting di Brebes ini harus kita rembuk bareng bareng, terjun bareng-bareng. Dari mulai pemerintah pusat, pemerintah provinsi, sampai pemerintah kabupaten untuk terjun bareng mengentaskan angka stunting," ungkap Teguh.
Sementara, Teguhh menyebut untuk stunting nasional secara umum berada di angka 21,6 persen. Tahun ini pemerintah menargetkan turun menjadi 14 persen.
"Saat ini angka prevalensi stunting menurut data SSG itu masih 21,6 persen. Target pemerintah 2023 angka prevalensi stunting turun menjadi 14 persen," bebernya.
(aku/aku)