Heboh Darurat Kekerasan Seks Pejabat Unsoed, Warek: Siap Evaluasi Keputusan

Heboh Darurat Kekerasan Seks Pejabat Unsoed, Warek: Siap Evaluasi Keputusan

Anang Firmansyah - detikJateng
Jumat, 16 Jun 2023 08:55 WIB
Mahasiswa Unsoed membagikan pita hitam sebagai aksi simbolik terkait perlawanan terhadap dugaan kekerasan seksual yang terjadi di kampus Unsoed Purwokerto, Rabu (14/6/2023).
Mahasiswa Unsoed membagikan pita hitam sebagai aksi simbolik terkait perlawanan terhadap dugaan kekerasan seksual yang terjadi di kampus Unsoed Purwokerto, Rabu (14/6/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menyerukan Darurat Kekerasan Seksual yang diduga melibatkan pejabat kampus. Pihak rektorat menyatakan sedang mendalami hal itu.

Wakil Rektor II Unsoed, Dr Kuat Puji Prayitno mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dan pertemuan dengan beberapa pihak secara internal.

"Rektorat telah bertemu dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pendalaman. Selain berkoordinasi dengan BEM, kami juga sudah bertemu satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) kemarin," kata Kuat dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rektorat terus mendukung dan mengapresiasi kinerja satgas PPKS yang dengan gigih menangani kasus kekerasan seksual di kampus ini. Kami selalu terbuka untuk semua masukan demi kebaikan bersama," imbuhnya.

Kuat juga menyatakan akan mengkaji segera persoalan ini berdasarkan masukan dari berbagai pihak.

ADVERTISEMENT

"Kita segera dalami masalah ini dan siap mengambil keputusan apapun, termasuk mengevaluasi keputusan yang sudah kita buat jika diperlukan," jelasnya.

Sebelumnya, terkait dengan pelantikan pejabat yang disebut-sebut sebagai terduga pelaku kekerasan seks, Kuat menyatakan keputusan itu telah melalui banyak pertimbangan.

"Selain bahwa kasus yang dilaporkan sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh para pihak yang terlibat, pimpinan juga mempertimbangkan potensi dan kompetensi yang dimiliki para pejabat yang dilantik bagi kemajuan Unsoed," kata Kuat dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6).

Sementara itu, Ketua Satgas PPKS Dr Tri Wuryaningsih mengatakan pihaknya telah menjelaskan kronologi dan seluruh proses yang telah dilakukan timnya hingga keluar rekomendasi yang sudah disampaikan ke rektorat.

"Kami juga sudah melakukan cross check informasi yang belakangan beredar. Karena kesannya ada perbedaan antara satgas dan rektorat. Hasilnya sudah saya sampaikan ke pimpinan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, BEM Unsoed menyerukan Darurat Kekerasan Seksual yang diduga dilakukan pejabat kampus lewat akun twitter @Bem_Unsoed.

Saat dimintai konfirmasi, Presiden BEM Unsoed, Bagus Hadikusuma mengatakan kasus tersebut diduga melibatkan tenaga pendidik yang ada di salah satu fakultas di Unsoed.

"Dugaan korbannya sementara baru satu. Korbannya bukan mahasiswa tapi sesama tenaga pendidik, sesama dosen," kata Bagus saat dihubungi detikJateng, Rabu (14/6).

Pada Rabu (14/6) sore, elemen mahasiswa Unsoed yang tergabung dalam BEM Sospol menggelar aksi membagikan pita hitam kepada mahasiswa sebagai simbol mengawal keseriusan rektorat dalam menangani kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan pejabat kampus Unsoed.




(dil/dil)


Hide Ads