Peneliti Undip Ciptakan Software Pengukur Kualitas Citra CT Scan

Peneliti Undip Ciptakan Software Pengukur Kualitas Citra CT Scan

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 15 Jun 2023 17:31 WIB
Tim peneliti IndoQCT Undip, Semarang, Kamis (15/6/2023).
Tim peneliti IndoQCT Undip, Semarang, Kamis (15/6/2023). Foto: dok. Undip
Semarang -

Peneliti dari Departemen Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menciptakan perangkat lunak bernama IndoQCT. Pengukuran kualitas citra CT scan itu sudah dicoba di berbagai negara dan disebut lebih cepat dari pengukuran manual yang selama ini dilakukan.

Ketua tim peneliti, Choirul Anam mengatakan mesin CT Scan di dunia medis cukup kompleks dan bermanfaat untuk melihat citra tiga dimensi dari tubuh pasien. Maka perlu kepastian saat membaca hasil scan agar interpretasi medis tepat.

"Peralatan ini sangat kompleks sehingga kita perlu memastikan citra yang didapatkan itu akurat. Kalau tidak, bisa berbahaya karena bisa menimbulkan kesalahan interpretasi oleh dokter radiologi. Makanya perlu dilakukan program rutin yang disebut quality control. Selama ini quality control dilakukan secara manual oleh fisikawan medis di rumah sakit dan itu butuh waktu relatif lama bisa berjam-jam," kata Choirul di Undip, Semarang, Kamis (15/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan IndoQCT ini proses quality control bisa sangat cepat dan otomatis," imbuhnya.

IndoQCT yang diluncurkan hari Rabu (14/6) kemarin itu punya banyak fitur antara lain multiple windows-blending, noise reduction, anonimasi DICOM header, reformatting citra miring bahkan tak beraturan, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Tidak seperti beberapa software yang telah ada yang terbatas hanya pada satu jenis fantom dan parameter yang juga terbatas, IndoQCT dapat digunakan untuk mengukur berbagai parameter kualitas citra dari berbagai fantom yang tersedia di pasaran. Beberapa parameter yang dapat diukur dengan IndoQCT yaitu akurasi CT number, homogenitas CT number, linearitas CT number, noise citra, resolusi spasial, low-contrast, ketebalan irisan citra, dan lain-lain. Dengan demikian, IndoQCT merupakan software terlengkap untuk pengukuran kualitas citra CT scan," jelasnya.

IndoQCT, lanjut Choirul, juga dapat mengukur kualitas citra klinis pasien sehingga memudahkan proses optimisasi protokol pemeriksaan pada CT. Maka menurutnya IndoQCT akan membantu mempermudah dan mempercepat pekerjaan Fisikawan Medis Klinis di rumah sakit. IndoQCT juga sangat berguna untuk digunakan sebagai tool dalam penelitian tentang CT scan.

"Sebelum launching kita sudah lakukan trial di banyak rumah sakit, baik di Indonesia ataupun di luar negeri. Kita udah coba di RS sains Malaysia untuk mengecek. Di Indonesia kita juga sudah melatih fisikawan medis di seluruh Jateng, sekitar 30 orang. Jadi secara umum di Jateng sudah digunakan untuk versi trialnya," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pengembangan IndoQCT tidak lepas dari kerja sama dengan ITB yang sebelumnya bersama-sama mengembangkan software untuk mengukur dosis radiasi pesawat CT dan dosis radiasi yang diterima pasien dari pemeriksaan CT, yang diberi nama IndoseCT. Hingga saat ini, IndoseCT telah didownload para mahasiswa, praktisi, akademisi, dan peneliti dari lebih 40 negara.

"Sebelumnya kita kembangkan software yang sama dan sudah didownload di 40 negara," imbuh Choirul.

Dekan FSM Undip Semarang, Widowati mengatakan untuk masalah hak cipta sudah diurus sehingga ke depannya royalty dapat digunakan untuk pengembangan riset lainnya.

"Memang ini terobosan baru yang sangat dinantikan masyarakat baik nasional dan internasional. Di Asia Tenggara ini launching perdana dan juga didukung universitas lain," kata Widowati.



Hide Ads