Ratusan orang tua calon siswa SMP dan SMA negeri di Klaten menyerbu kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (Disos P3APPKB) Pemkab Klaten. Mereka rela antre seharian untuk mendapatkan surat keterangan daftar terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebagai syarat mendaftar di jalur afirmasi warga tidak mampu.
Pantauan detikJateng, Selasa (13/6/2023), antrean warga sudah mulai sejak pukul 07.00 WIB tadi. Sepeda motor diparkir di jalur lambat sebab halaman Dinsos penuh.
Sampai pukul 14.00 WIB warga pemohon masih antre di depan loket sampai lesehan di lantai halaman. Ada yang mengajak calon siswa dan ada yang tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini cari surat keterangan DTKS atau surat keterangan tidak mampu untuk mendaftar sekolah negeri. Saya antre pukul 09.00 WIB sampai sekarang," ungkap Suwarni, orang tua asal Kecamatan Bayat kepada detikJateng, saat ditemui di halaman Dinsos pukul 14.00 WIB.
![]() |
Suwarni menuturkan untuk mencari surat keterangan di dinas dirinya harus mencari surat ke desa dan kecamatan dulu. Dia mengatakan dinas tidak memungut biaya tapi antre.
"Gratis, dari desa dulu, kecamatan baru ke sini. Saking banyaknya yang membutuhkan antrean jadi lama," kata Suwarni.
Surat DTKS itu, lanjut Suwarni, akan digunakan untuk mendaftarkan sekolah anaknya di SMA negeri Cawas. Syarat keterangan itu membuat lebih rumit masyarakat.
"Lebih rumit, biasanya cuma pakai kartu KIP, difotokopi untuk dilampirkan. Sekarang pakai keterangan, tapi karena aturannya begitu ya kita ikuti saja," imbuh Suwarni.
Hal senada disampaikan warga Klaten Tengah, Surani. Dia mengatakan sudah antre sejak jam 09.00 WIB tapi pukul 14.00 WIB belum selesai, karena ada yang datang lebih pagi. Surat itu akan digunakan untuk mendaftarkan anaknya di SMP negeri 3 Klaten.
"Mau mendaftar ke SMPN 3, dulu tidak ada syarat begini. Repot ya repot tapi bagaimana lagi, orang tua juga pengin anaknya sekolah," kata Surani kepada detikJateng di lokasi.
![]() |
Sekretaris Disos P3APPKB Pemkab Klaten, Yunanto Sinung Nugroho menjelaskan jumlah pemohon hari Jumat lalu ada 500 orang pemohon, hari Senin (12/6) ada 700 orang pemohon. Hari ini sudah ada pemohon 700 orang.
"Hari ini sudah sekitar 700 orang tapi belum selesai juga (pukul 14.00 WIB). Dari jumlah pemohon tidak semua mendapatkan karena dicek ke data DTKS," ungkap Sinung saat diminta konfirmasi detikJateng.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya....
Terpisah, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Guntur Sri Wijanarko menyatakan syarat tersebut bukan Pemkab Klaten yang mensyaratkan. Tetapi juknis dari pusat memang tahun ini mensyaratkan DTKS tersebut.
"Juknisnya memang dari pusat begitu, tidak hanya SMP negeri tapi juga SMA negeri. Antre terjadi karena psikologis masyarakat saja," jelas Guntur kepada detikJateng.
Masyarakat, kata Guntur, sering menggunakan waktu saat mepet karena pendaftaran SMP negeri dari tanggal 12- 15 Juni. Padahal pihaknya sudah jauh-jauh hari sosialisasi.
"Kita sudah lakukan sosialisasi sejak bulan Mei lalu kepada semua sekolah, jauh hari sebelumnya. Keterangan DTKS itu diperlukan untuk antisipasi penyalahgunaan jika dasarnya hanya surat keterangan seperti dulu," terang Guntur.