Sulami 'Manusia Kayu' Sragen Meninggal Dunia, Begini Kondisi Terakhirnya

Sulami 'Manusia Kayu' Sragen Meninggal Dunia, Begini Kondisi Terakhirnya

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 13 Jun 2023 11:12 WIB
Sulami, warga Selorejo RT 31/11 Mojokerto, Kedawung, Sragen yang mengalami kelainan sehingga sekujur tubuhnya kaku
Sulami, warga Selorejo RT 31/11 Mojokerto, Kedawung, Sragen yang mengalami kelainan sehingga sekujur tubuhnya kaku semasa hidup (Foto: Muchus Budi R/detikcom)
Sragen -

Sulami manusia kayu asal Sragen meninggal dunia Senin 12 Juni kemarin. Sulami meninggal usai mengalami muntah-muntah semalaman.

Adik Sulami, Susilowati mengungkap sebelum meninggal dunia, kakaknya sempat meminta untuk dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh muntah-muntah. Namun, sayangnya sebelum dibawa ke rumah sakit, Sulami sudah menghembuskan napas terakhirnya.

"Mbak Sulami sebelum meninggal muntah satu malam, pada akhirnya kemarin jam 10.00 WIB bilang nggak kuat minta dibawa ke RS. Belum sempat dibawa mbak sulami sudah nggak ada," katanya dihubungi detikJateng, Selasa (13/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susilowati menyebut usai Lebaran, Sulami mengeluhkan sakit yang sama. Kala itu, Sulami sempat dibawa ke Puskesmas Kedawung.

"Seharusnya dirujuk ke rumah sakit Sragen tapi nggak mau. Alasannya karena nggak ada yang nunggu, karena mikir saya masih punya anak kecil, nggak bisa nunggu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Setelah dibawa ke puskesmas beberapa hari, Sulami akhirnya dibawa pulang hingga akhirnya tutup usia di kediamannya. Sulami dimakamkan di TPU yang tidak jauh dari rumahnya di Kedawung, Sragen.

"Sudah dimakamkan kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Di TPU yang nggak jauh dari rumah," jelas Susilowati.

Sebagai informasi, Sulami mendapat julukan sebagai 'manusia kayu' karena tubuhnya tidak bisa digerakkan. Sejak kelas IV SD, Sulami mengalami masalah dengan tubuhnya. Hampir seluruh persendian tulangnya tak bisa digerakkan.

Sulami pun lebih banyak menghabiskan hidup di atas ranjang sederhana. Jika ingin mandi atau makan, Sulami dibangunkan dengan cara diangkat.

Sulami lahir sebagai anak kembar. Saudara kembarnya, Paniyem, mengalami penyakit serupa semenjak kecil. Namun Paniyem meninggal dunia pada 2013.




(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads