Retak dan amblesnya jalan raya Prambanan-Manisrenggo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, ditindaklanjuti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres dengan menggelar operasi gabungan. Sepuluh unit truk uruk proyek tol Jogja-Solo pun ditilang.
"Sepuluh armada tronton ditindak dengan pelanggaran kelas jalan," ujar Kabid Lalu Lintas Dishub Klaten, Aji Prabowo kepada detikJateng, Selasa (13/6/2023) pagi.
Aji mengatakan operasi ini untuk menindaklanjuti informasi adanya truk uruk tol bertonase besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggota Dishub didampingi anggota Sat Lantas Polres melaksanakan operasi gabungan di Prambanan. Penertiban jalur truk uruk tol yang tidak sesuai dengan kelas jalan dan perjanjian kerjasama," jelas Aji.
Kepala Dishub Klaten, Supriyono menjelaskan penindakan tilang terhadap 10 unit truk itu sejak Senin (12/6).
"Bukan dump truk biasa seperti yang selama ini beroperasi di Klaten. Ini dump truk ukuran tonase besar, dua kali truk biasa," ujar Supriyono.
![]() |
Menurut dia, truk bertonase besar itu beroperasi tanpa koordinasi sebelumnya. Beratnya muatan truk itu dinilai menambah tinggi risiko kerusakan jalan.
"Dengan muatan besar ya risikonya kerusakan jalan semakin tinggi. Patroli akan terus kita laksanakan agar tidak terjadi pelanggaran muatan dan jalur," terang Supriyono.
Kepala Dinas PUPR Klaten, Suryanto menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT subkontraktor proyek tol. Informasinya, jalan yang retak dan ambles itu akan diperbaiki kemarin. Namun, hal itu belum terealisasi.
"Kalau diperbaiki, tentu idealnya tidak hanya 15 meter sepanjang jalan yang ambles. Paling tidak lebih dari itu 20-30 meter karena jalan raya," kata Suryanto.
Pantauan detikJateng di lokasi, belum terlihat aktivitas perbaikan di lokasi. Badan jalan yang ambles masih dipasang garis polisi dan water barrier dari Dishub Klaten.
Diberitakan sebelumnya, badan jalan raya Prambanan-Manisrenggo, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Klaten retak dan sebagian ambles. Retakan badan jalan tersebut diduga karena tak kuat menahan muatan, termasuk truk pengangkut tanah uruk proyek tol Jogja-Solo.
"Dari pantauan ternyata ruas tersebut dilewati truk uruk proyek tol Jogja-Solo. Truk bukan dump truk biasa tapi tronton," ujar Kepala Dinas PUPR Pemkab Klaten, Suryanto saat dimintai konfirmasi detikJateng, Senin (12/6/2023).
Suryanto mengatakan panjang badan jalan yang rusak sekitar 15 meter. Untuk perbaikan dengan dana APBD tidak memungkinkan secepatnya.
"Dengan APBD bisa, tapi itu bisanya melalui APBD perubahan dan prosesnya lama. Kemarin koordinasi dengan PT DMT sub kontraktor jalan tol mau diperbaiki hari ini tapi nyatanya belum," kata Suryanto.
(dil/dil)