Empat bocah kakak beradik yang selamat dari kecelakaan pesawat dan bertahan hidup di hutan Amazon menjadi sorotan. Keempat bocah itu kini dirawat di rumah sakit militer di Ibu Kota Kolombia, Bogota.
Dilansir detikNews yang mengutip AFP, Senin (12/6/2023), Menteri Pertahanan (Menhan) Ivan Velasquez sempat mengunjungi keempat anak itu di rumah sakit bersama Presiden Gustavo Petro. Dia menyebut keempat bocah itu masih dalam pemulihan.
Keempat bocah itu masih belum bisa mengkonsumsi makanan padat. Di sisi lain, Velasquez menyebut dua anak paling kecil, yang berusia 5 tahun dan 1 tahun, merayakan ulang tahun mereka di tengah hutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu dia juga mengapresiasi kakak tertua bocah itu, yang bernama Lesly. Velasquez memuji Lelsy yang sukses membimbing adik-adiknya melewati situasi sulit saat mereka telantar di tengah hutan belantara.
"Berkat dia, keberaniaannya dan kepemimpinannya, ketiga anak lainnya mampu bertahan hidup, dengan perhatiannya, pengetahuannya soal hutan," puji Velasquez.
Terpisah, ayah keempat bocah itu Manuel Miller Ranoque menyampaikan istrinya mengalami luka parah akibat kecelakaan pesawat yang jatuh pada 1 Mei lalu itu. Dia menyebut keempat anaknya sempat mendampingi istrinya, Magdalena Mucutuy jelang kematiannya.
"Satu hal yang dijelaskan (oleh anak tertua bernama Lesly, yang berusia 13 tahun) kepada saya adalah, faktanya, ibunya masih hidup selama empat hari," tutur Ranoque kepada wartawan setempat, Minggu (11/6) kemarin.
"Sebelum dia meninggal, ibu mereka memberitahu sesuatu seperti, 'Kalian keluar dari sini. Kalian akan melihat sebaik apa ayah kalian, dan dia akan menunjukkan cinta yang sama besarnya seperti yang sudah aku tunjukkan'," ucap Ranoque.
Sebagai informasi, keempat kakak beradik itu diselamatkan militer dekat perbatasan antara provinsi Caqueta dan Guaviare Kolombia dekat pesawat Cessna itu jatuh. Pesawat Cessna 206 yang jatuh itu mengangkut tujuh orang dengan rute antara Araracuara di Provinsi Amazonas dan San Jose del Guaviare di provinsi Guaviare pada 1 Mei lalu.
Namun, di tengah perjalanan pesawat itu mengeluarkan peringatan mayday karena kerusakan mesin pada dini hari.