4 Bocah Korban Pesawat Jatuh di Hutan Amazon Disebut Punya Kekuatan Spiritual

Internasional

4 Bocah Korban Pesawat Jatuh di Hutan Amazon Disebut Punya Kekuatan Spiritual

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 12 Jun 2023 12:55 WIB
Aerial view of the Adolpho Ducke Forest Reserve, part of Amazonia rainforest, side by side with houses of the neighborhood Cidade de Deus (City Of God) located in the east zone of Manaus, Amazonas state, Brazil on June 5, 2023, during the World Environment Day. (Photo by MICHAEL DANTAS / AFP) (Photo by MICHAEL DANTAS/AFP via Getty Images)
Potret Hutan Amazon. Foto: AFP via Getty Images/MICHAEL DANTAS
Solo -

Empat anak bersaudara korban kecelakaan pesawat jatuh mampu bertahan hidup selama 40 hari di hutan Amazon di Kolombia. Pihak National Indigenous Organization of Colombia (ONIC), organisasi pribumi di Kolombia, menyebut para bocah itu dijiwai 'kekuatan spiritual'.

Menurut AFP yang dikutip detikNews, Minggu (11/6), empat anak yang dijuluki 'children of the bush' oleh kakeknya itu mengonsumsi tepung yucca (mirip tapioca) yang ditemukan di puing-puing pesawat.

Mereka juga disebut punya pengetahuan mengenai biji-bijian, akar, dan tanaman yang layak dimakan. Pihak ONIC, Luis Acosta, mengatakan keempat anak bersaudara itu sudah dididik untuk bisa mengenali tumbuhan di hutan yang layak dimakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acosta menyebut para bocah itu dijiwai 'kekuatan spiritual' yang menjadi kepercayaan para masyarakat asli Kolombia. Hal itu diamini Pemimpin ONIC lainnya, Javier Betancourt.

"Kami memiliki hubungan khusus dengan alam. Dunia membutuhkan hubungan jenis ini dengan alam, yang mendukung para suku asli untuk hidup di hutan dan merawatnya," ujar Betancourt.

ADVERTISEMENT

Dilansir detikNews yang mengutip Reuters, Sabtu (10/6), empat anak itu termasuk dalam tujuh penumpang pesawat ringan jenis Cessna 206 yang mengalami kerusakan mesin hingga akhirnya jatuh pada 1 Mei. Pesawat itu dalam perjalanan dari Araracuara, Provinsi Amazonas, menuju San Jose del Guaviare di Provinsi Guaviare.

Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang dewasa termasuk pilot tewas. Jenazah mereka ditemukan di dalam badan pesawat. Adapun empat anak yang berusia 12 bulan, 4 tahun, 9 tahun, dan 13 tahun dapat selamat.

Keempat anak itu diyakini masih hidup berdasarkan gambar satelit menunjukkan jalan yang telah diambil anak-anak itu di tengah hutan. Tim penyelamat juga menemukan beberapa barang mereka, tempat berlindung sementara, dan buah yang setengah dimakan.

Tim penyelamat juga menemukan sepasang sepatu dan popok pada pertengahan Mei lalu. Hal itu meyakinkan tim penyelamat bahwa anak-anak itu masih hidup.

"Berdasarkan bukti, kami menyimpulkan bahwa anak-anak itu masih hidup," kata pemimpin tim penyelamat dari Kolombia, Jenderal Pedro Sanchez kepada W Radio, dikutip detikNews dari AFP, Sabtu (10/6).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kemudian, kawasan hutan seluas sekitar 320 kilometer persegi itu disisir sekitar 200 tentara dan penduduk asli yang mengenal medannya. Sanchez sempat merasa janggal karena anak-anak itu terus bergerak meski angkatan udara telah menyebar 10.000 selebaran ke hutan.

Selebaran dalam bahasa Spanyol itu menginstruksikan agar anak-anak itu berdiam di lokasi supaya mudah ditemukan. Selebaran itu juga berisi tips bertahan hidup. Militer juga telah menjatuhkan paket makanan dan air kemasan untuk anak-anak.

Jenderal tersebut mengatakan tim pencari percaya mereka berada dalam jarak 100 meter (328 kaki) dari anak-anak tersebut. Namun, pencarian itu sempat terkendala badai, vegetasi yang lebat, dan medan berawa.

Helikopter dan citra satelit terus digunakan dalam pencarian di hutan yang menjadi habitat bagi jaguar, puma, ular, dan predator lain. Meski demikian, pihak keluarga mengatakan anak tertua mengenal hutan dengan baik.

Akhirnya, empat anak dari komunitas pribumi di Kolombia itu ditemukan dalam kondisi lemah setelah 40 hari berlalu sejak kecelakaan pesawat itu. Mereka diselamatkan pasukan militer Kolombia pada Jumat (9/6) di dekat perbatasan antara Provinsi Caqueta dan Provinsi Guaviare, tak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat.

Halaman 2 dari 2
(dil/ams)


Hide Ads