Desa Lereng Gunung Merapi di Klaten Mulai Kekurangan Air Bersih

Desa Lereng Gunung Merapi di Klaten Mulai Kekurangan Air Bersih

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 09 Jun 2023 10:07 WIB
Mobil tangki air BPBD Pemkab Klaten mengirimkan air ke Desa Tlogowatu, Klaten, Jumat (9/6/2023).
Mobil tangki air BPBD Pemkab Klaten mengirimkan air ke Desa Tlogowatu, Klaten, Jumat (9/6/2023). Foto: Dok. BPBD Klaten
Klaten -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten mulai mengirimkan air bersih ke daerah rawan kekeringan. Droping pertama dilakukan di wilayah puncak Gunung Merapi di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang yang mulai kekurangan air bersih

"Kemarin siang kali pertama kita kirimkan air bersih ke Dusun Narum Kidul dan Sidomuluk, Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang. Droping air bersih ini untuk mengatasi masalah kekeringan bagi warga yang kekurangan air bersih," jelas Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono Suharto, kepada detikJateng, Jumat (9/6/2023).

Nur Tjahjono menjelaskan untuk droping diarahkan ke fasilitas umum dan bak tandon milik warga. Dari evaluasi tahun 2022 daerah rawan kekeringan termasuk wilayah Kecamatan Kemalang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Evaluasi tahun 2022 kemarin ada tiga kecamatan rawan, Kemalang, Jatinom dan Bayat. Untuk Kecamatan Kemalang biasanya wilayah tengah dan timur seperti Desa Tlogowatu, Sidorejo, Kendalsari, Tegalmulyo dan Talun, tapi untuk beberapa desa lainnya relatif tercukupi," jelas Nur Tjahjono.

Di Kecamatan Jatinom, sambung Nur Tjahjono, ada Desa Kayumas dan di Kecamatan Bayat ada Desa Talang dan Ngerangan. Tahun ini BPBD menyiapkan 324 tangki dengan kapasitas 5.000 liter.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah siapkan 324 tangki yang memang mengalami penurunan dari tahun lalu. Yang kita inginkan sebenarnya solusi permanen sehingga tidak ada droping tapi masyarakat cukup air bersih dan ini perlu kolaborasi berbagai pihak," jelas Nur Tjahjono.

Persoalan air di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang dan Jatinom, papar Nur Tjahjono, sebenarnya karena persoalan geografis. Akibatnya untuk menemukan sumber air dalamnya ratusan meter.

"Kendala geografis untuk mencapai sumber air bisa kedalaman ratusan meter. BPBD selama ini menyikapi dengan darurat dan mitigasi sehingga ke depan diharapkan ada solusi permanen dengan pendeteksian mata air," imbuh Nur Tjahjono.

Sejauh ini, lanjut Nur Tjahjono, belum semua desa mengajukan permintaan droping air bersih. Baru desa Tlogowatu yang mengajukan surat dan langsung dikirimkan.

"Untuk ajuan surat baru Desa Tlogowatu maka kami penuhi. Jadi di Klaten baru satu desa itu saja yang resmi mengajukan permohonan," pungkas Nur Tjahjono.

Warga Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Bari, menyatakan desanya mulai membeli air bersih. Penyebabnya di desanya sulit ditemukan sumber air.

"Di sini sumber air sulit, dibor 200 meter saja belum tentu ada. Ada Pamsimas menemukan sumber air tapi hanya cukup satu RT, lainnnya beli," kata Bari kepada detikJateng.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads