Ada yang unik dengan penampilan jemaah calon haji (JCH) Kloter 47 dari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Biasanya, jemaah pria mengenakan peci namun mereka kompak mengenakan blangkon atau belangkon.
JCH Kloter 47 telah masuk di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali, pagi tadi. Para jemaah laki-laki tampak mengenakan topi penutup kepala khas Jawa, yaitu blangkon. Blangkon yang dikenakan bergaya Yogyakarta.
Penggunaan blangkon ini disebut sebagai penanda bagi jemaah Kloter 47 asal Gunungkidul tersebut. Karena di Tanah Suci akan ada jutaan umat muslim yang menunaikan ibadah haji. Maka dengan ciri khas itu diharapkan memudahkan koordinasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah jemaah kami memang memakai blangkon, karena ini bagaimanapun kita pergi ke daerah lain, kita haji tetap memilih-milih budaya setempat (Jawa) untuk dibawa ke sana, tidak terpengaruh budaya-budaya asing, tapi nilai-nilai asing baik kita bawa kita kembangkan, tapi yang jelas yang pertama itu," kata Ketua Rombongan Kloter 47 Embarkasi Solo, Mukotip Salamun Suryat, kepada wartawan di Asrama Haji Donohudan, Rabu (7/6/2023).
Menurutnya, penggunaan blangkon itu untuk mengangkat dan memperkenalkan budaya Jawa khususnya Jogja ke dunia. Selain itu, lanjut dia, juga sebagai identitas tersendiri yang beda dari yang lain.
Dia berharap penggunaan blangkon itu akan mudah dalam melakukan koordinasi terhadap para jemaah. Ketika terpisah para jemaah akan mudah mengenali rombongannya karena ada ciri khas blangkon itu.
"Yang kedua biar ada identitas tersendiri sehingga kami mengoordinir jemaah kami dengan cepat dengan baik karena ada ciri khas blangkonnya. Blangkon ciri khas Yogyakarta," jelasnya.
Menurut dia, ada 140 jemaah yang memakai blangkon. Penggunaan blangkon menurutnya tidak akan mengganggu aktivitas, namun malah menjadi kebanggaan tersendiri.
"Karena berkumpul seluruh dunia dan yang pakai blangkon hanya ciri khas daerah kami. Biar dikenali untuk koordinasi dengan cepat," ujarnya.
Selain memakai blangkon, seluruh jemaah baik laki-laki maupun perempuan juga mengenakan syal yang diikatkan di leher.
Kloter 47 ini dijadwalkan akan diberangkatkan langsung menuju Jeddah, Arab Saudi pada Kamis (8/6) dini hari nanti.
(ahr/rih)