Tuminah (91) warga Dusun Babad, Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, menjadi calon haji tertua asal Kabupaten Klaten. Nenek enam cucu dan tiga cicit itu berangkat ke tanah suci Makkah seorang diri tanpa didampingi keluarga.
"Berangkat sendiri, Mbah Kakung sudah meninggal. Yang mendampingi tidak ada, ya nanti dipasrahkan petugas dan teman-teman," kata anak ketiga Tuminah, Ahmad Mustofa (50) kepada detikJateng, Selasa (6/6/2023).
Menurut Ahmad Mustofa, ibunya mendaftar menjadi calon haji tahun 2015. Tahun ini berangkat karena ada kebijakan prioritas untuk warga lansia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini prioritas lansia. Berangkat sendiri, tidak ada keluarga, ya sendiri sudah biasa karena mandi, cuci baju selama ini juga sendiri, riwayat sakit juga tidak ada," kata Mustofa.
Untuk persiapan berhaji, terang Mustofa, ibunya menjaga kesehatan dengan jalan kaki, ikut manasik, makan teratur. Selama ini ibunya berprofesi sebagai pedagang dan setelah tua di rumah beribadah.
"Setiap hari ya di rumah beribadah. Naik haji yang biayai anak-anak," imbuh Mustofa.
Tuminah yang ditanya mengaku senang bisa berangkat haji tahun ini. Dia mengaku tak ada persiapan khusus selain makan dan rutin minum madu.
"Ya rasanya senang. Minum madu dan jalan-jalan, tetap semangat," ucap Tuminah saat ditanya dengan nada yang masih jelas dan runut.
Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Klaten Jaka Purwanto menjelaskan jumlah jemaah calon haji Klaten tahun ini sebanyak 1.183 orang termasuk petugas. Mereka akan terbagi dalam empat kloter.
"Akan dibagi menjadi empat kloter yang diberangkatkan mulai tanggal 9 Juni. Calhaj tertua atas nama Tuminah dari Kecamatan Trucuk," ungkap Jaka.
(ams/ams)